15 Agustus 2025
20:57 WIB
TOBO Studio Wadah Kreatif Mahasiswa Di Industri Mainan
TOBO Studio dibentuk untuk memberikan ruang bagi mahasiswa UI mengeksplorasi desain mainan dan bricks secara profesional.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
Mahasiswa TOBO Studio ketika berkunjung ke kantor Hot Wheels. Foto:TOBO Studio.
JAKARTA - Di era industri kreatif yang berkembang pesat, desain mainan menjadi salah satu bidang yang menjanjikan dalam menjawab kebutuhan pasar, edukasi, dan hiburan. Berdasarkan data Asosiasi Industri Mainan Indonesia (AIMI) pada tahun 2022, nilai pasar mainan fisik mencapai Rp10 triliun.
Di ranah global, menurut data The Toy Association, industri mainan juga menunjukkan pertumbuhan positif dengan penjualan global mencapai US$111,8 miliar pada tahun 2024, meningkat 3% dari tahun sebelumnya.
Tingginya permintaan konsumen terhadap produk mainan, baik dari segi jumlah maupun variasi, menunjukkan peran penting sektor tersebut dalam perekonomian nasional, termasuk kontribusinya terhadap lapangan kerja, investasi, dan ekspor. Artinya, terbuka peluang yang luas bagi pelaku industri mainan untuk berinovasi dan bersaing di pasar domestik maupun internasional.
Membaca kondisi tersebut, Universitas Indonesia, melalui Program Studi (Prodi) Produksi Media di Program Pendidikan Vokasi, meluncurkan studio mainan blok bangunan serbaguna (bricks), bernama TOBO Studio.
TOBO Studio dibentuk untuk memberikan ruang bagi mahasiswa UI mengeksplorasi desain mainan dan bricks secara profesional. Mereka bisa merancang, memproduksi, dan mengembangkan desain mainan berbasis kreativitas serta ilmu pengetahuan.
Di TOBO Studio, mahasiswa diajarkan berbagai keterampilan baru, mulai dari 2D dan 3D modelling, desain kemasan, manajemen proyek, hingga mengembangkan ide menjadi produk nyata. Ini menjadi bekal mereka menuju ke dunia industri, sesuai komitmen UI dalam pengembangan pendidikan vokasional yang adaptif terhadap kebutuhan industri.
"Kami berupaya untuk memberikan pembelajaran melalui pendekatan edutainment. Di samping itu, kami juga ingin mahasiswa mengembangkan produk mereka menjadi produk komersial melalui inkubator bisnis atau kompetisi kewirausahaan," kata Ketua Program Studi Produksi Media UI, Ngurah Rangga Wiwesa.
TOBO Studio mendapat dukungan lengkap dan bimbingan langsung dari dosen-dosen yang berpengalaman di industri. Selain itu juga menjalin kolaborasi dengan sejumlah mitra industri, seperti Mattel Indonesia, perusahaan yang menciptakan mainan ternama, seperti Barbie, Hot Wheels, Thomas & Friends.
Sejak didirikan, TOBO Studio telah melahirkan karya-karya inovatif. Salah satunya pembuatan figure bricks 15 jurusan yang ada di Vokasi UI. Terbaru, proyek blind box figure kucing ikonik di lingkungan Vokasi UI yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan VCoop Mart.
"Awalnya, kami ditantang untuk menciptakan produk mainan yang merepresentasikan Vokasi UI. Karena banyak kucing yang menjadi bagian dari keseharian di sini, kami pun terinspirasi membuat figurine dari kucing-kucing tersebut," jelas Farrand Farrell, mahasiswa UI yang juga project manager sekaligus toy designer TOBO Studio.
Diakui Farrand, keterlibatan mereka di TOBO Studio membuka wawasan terhadap potensi karier di industri mainan. Mereka berharap TOBO Studio dapat terus berkembang, baik dari sisi fasilitas, jejaring industri, maupun partisipasi mahasiswa dari berbagai bidang.