c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

27 November 2024

20:11 WIB

Tips Traveling Ke Negara Empat Musim Untuk Diabetesi

Bagi diabetesi dengan penyakit penyerta, seperti hipertensi atau gangguan ginjal, pastikan kondisi tersebut sudah terkendali dengan baik sebelum perjalanan.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Tips <em>Traveling&nbsp;</em>Ke Negara Empat Musim Untuk Diabetesi</p>
<p>Tips <em>Traveling&nbsp;</em>Ke Negara Empat Musim Untuk Diabetesi</p>

Ilustrasi traveling. Pixabay

JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi salah satu momen yang dimanfaatkan banyak orang untuk pergi traveling. Beberapa di antara mereka ada yang memilih hanya staycation di hotel terdekat, liburan ke luar kota hingga luar negeri.

Bicara soal liburan ke luar negeri, menjelajahi negara dengan empat musim adalah pengalaman yang seru dan penuh kesan. Namun, bagi diabetesi, perjalanan seperti ini membutuhkan persiapan ekstra untuk memastikan kesehatan tetap terjaga.

Selain risiko terkena masuk angin akibat perubahan cuaca, diabetesi juga perlu mewaspadai kemungkinan infeksi dan gangguan kesehatan lainnya, khususnya selama musim dingin yang sering kali meningkatkan risiko penyakit tertentu.

Menurut dr. Rudy Kurniawan seorang spesialis penyakit dalam dan ahli kesehatan perjalanan di Eka Hospital BSD, kunci utama bagi diabetesi yang ingin traveling ke negara empat musim adalah menjaga kondisi tubuh dan melakukan persiapan dengan baik.  

"Sebelum melakukan perjalanan, penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi prima. Beberapa daerah dengan musim dingin memiliki risiko influenza yang meningkat. Oleh karena itu, vaksinasi flu bisa direkomendasikan untuk mencegah risiko tertular,” ujar dr. Rudi beberapa waktu lalu.

Bagi diabetesi dengan penyakit penyerta, seperti hipertensi atau gangguan ginjal, pastikan kondisi tersebut sudah terkendali dengan baik sebelum perjalanan. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk memastikan tidak ada gangguan kesehatan yang bisa memburuk saat bepergian.  

Selain itu, bagi diabetesi, menjaga pola makan tetap teratur adalah tantangan tersendiri saat traveling. Perubahan waktu makan akibat perbedaan zona waktu atau jadwal perjalanan yang padat bisa memengaruhi kadar gula darah.

"Saya menyarankan untuk selalu membawa camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, atau biskuit gandum untuk mengantisipasi jadwal makan yang terlambat," tambahnya.

Ia memaparkan penting juga untuk tetap aktif selama perjalanan. Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk berjalan kaki di sekitar tempat wisata atau melakukan peregangan ringan di hotel. Aktivitas fisik ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.  

"Diabetesi tidak boleh lupa membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi, termasuk insulin jika dibutuhkan. Pastikan obat-obatan disimpan dengan benar, terutama jika harus membawa insulin yang memerlukan suhu tertentu," tegasnya.

Ia pun merekomendasikan membawa alat pemantau gula darah untuk memeriksa kadar gula secara berkala. Pemantauan rutin sangat penting, terutama jika Anda bepergian ke tempat dengan cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi tubuh.  

Terlebih, saat cuaca dingin, kita cenderung merasa kurang haus, tetapi tubuh tetap membutuhkan cairan yang cukup. Dehidrasi dapat memengaruhi kadar gula darah dan memperburuk kondisi diabetesi.

“Yang terpenting adalah menyesuaikan segala sesuatu dengan kebutuhan pribadi dan kondisi kesehatan Anda. Dengan begitu, perjalanan bisa tetap menyenangkan dan bebas dari risiko kesehatan,” tutup dr. Rudy.  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar