c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 April 2025

11:15 WIB

Tips Maksimalkan Skill Navigasi Saat Menggunakan Jalur Alternatif

Dengan perencanaan yang matang dan pemanfaatan jalur alternatif, perjalanan arus balik dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan bebas stres  

Editor: Rendi Widodo

<p>Tips Maksimalkan <em>Skill&nbsp;</em>Navigasi Saat Menggunakan Jalur Alternatif</p>
<p>Tips Maksimalkan <em>Skill&nbsp;</em>Navigasi Saat Menggunakan Jalur Alternatif</p>

Ilustrasi menggunakan aplikasi peta digital dalam perjalanan. Unsplash

JAKARTA - Arus balik setelah Lebaran menjadi tantangan tersendiri bagi para pemudik, tak lain karena secara sensasi arus balik cukup berbeda dengan perjalanan mudik yang penuh sukacita. Macet tentu menjadi hal paling utama yang ingin dihindari para pemudik di momen arus balik ini.

Mirip seperti saat berangkat ke kampung halaman, jalur utama seperti Tol Trans-Jawa kerap penuh sesak dengan kendaraan saat arus balik, menciptakan kemacetan yang memakan waktu dan tenaga. Memahami jalur-jalur alternatif menjadi kunci untuk perjalanan yang lebih lancar dan nyaman.

Dikutip dari berbagai sumber, salah satu jalur alternatif yang sering digunakan adalah jalur selatan melalui daerah Banyumas, Kebumen, dan Purworejo. Jalur ini mengarah ke Yogyakarta dan Solo sebelum akhirnya bergabung kembali ke jalan utama menuju Jakarta.

Jalur ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan sering kali lebih lengang dibandingkan jalur tol.

Bagi yang ingin menghindari kemacetan di tol Cipali, Anda dapat memilih jalur tengah yang melewati Subang, Sumedang, dan Cirebon.

Jalur ini memungkinkan Anda untuk menikmati suasana pedesaan sekaligus mencicipi kuliner khas daerah yang sering dijajakan oleh banyak sekali restoran di kiri dan kanan jalan.

Bagi pemotor, jalur alternatif melalui jalur pedesaan yang lebih kecil sering kali menjadi opsi terbaik. Jalur ini tidak hanya menghindari keramaian, tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan, seperti melewati perkebunan dan sawah.

Satu yang menjadi kunci, saat Anda memilih untuk menghindari macet arus balik dengan jalur-jalur alternatif, kemampuan navigasi dengan aplikasi peta digital juga harus dicermati.

Jalur-jalur alternatif sering kali memiliki banyak percabangan, dan algoritma pada aplikasi peta digital hingga kini selalu memberikan rekomendasi "rute tercepat" pada pengguna tanpa memedulikan beragam tantangan yang mungkin enggan Anda hadapi seperti jalur yang sempit atau medan yang terjal.

Untuk pengguna mobil, selalu pastikan rekomendasi rute dengan pilihan mode kendaraan roda empat. Dengan pemilihan mode ini akan menghindari Anda dari pilihan-pilihan jalur yang sempit atau sulit dilalui mobil.

Abaikan semua rekomendasi alternatif lebih cepat di luar rute utama yang Anda buat di awal. Rekomendasi alternatif ini mungkin memotong durasi tempuh, namun seringnya jalur yang ditawarkan adalah jalur untuk kendaraan roda dua.

Sebaliknya bagi pemotor, maksimalkan rekomendasi-rekomendasi jalur alternatif dengan kesiapan kendaraan yang prima dan muatan bawaan yang ringkas. Keutamaan dari penggunaan kendaraan roda dua adalah dimensinya yang kecil memungkinkan motor lebih serba bisa untuk keluar masuk jalur tikus.

Terlepas dari pemahaman fungsi navigasi aplikasi peta digital di ponsel, Anda juga harus menakar konsumsi bensin. Jalur-jalur alternatif sering kali adalah jalan-jalan desa yang minim akan SPBU besar.

Trik yang bisa digunakan adalah dengan menjadikan SPBU-SPBU terdekat sebagai titik tujuan. Selain memungkinkan Anda tetap bisa fokus melaju kembali ke Kota, SPBU ini pun bisa dijadikan sebagai sarana beristirahat atau ibadah selama perjalanan.

Dengan perencanaan yang matang dan pemanfaatan jalur alternatif, perjalanan arus balik dapat menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan bebas stres dibandingkan jika Anda pasrah pada pilihan jalur utama. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar