20 September 2025
08:19 WIB
Tips Aman Pakai Softlens, Jangan Asal Ikuti Tren di Media Sosial
Penggunaan softlens yang tidak higienis bisa menimbulkan infeksi kornea atau ulkus kornea, dapat mengikis jaringan kornea, meninggalkan bekas permanen, bahkan berujung pada kebutaan.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi seseorang sedang memasang kontak lensa. Pixabay.
JAKARTA - Bagi sebagian orang, menggunakan softlens sudah menjadi bagian dari gaya hidup, baik untuk alasan medis maupun estetika. Lensa kontak ini memang praktis dan bisa menunjang penampilan, tetapi penggunaannya tidak lepas dari risiko.
Salah satu keluhan yang paling sering muncul akibat penggunaan softlens adalah mata merah. Kondisi ini sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan uveitis atau peradangan. Namun, tetap perlu diwaspadai karena bisa menandakan adanya masalah serius pada mata.
Dr. Referano Agustiawan, Direktur RS Mata JEC @ Menteng sekaligus spesialis mata konsultan dengan fokus pada penyakit vitreoretinal, menjelaskan bahwa penggunaan softlens pada umumnya memang tidak berbahaya jika dilakukan dengan benar.
Akan tetapi, bila pemakaian atau perawatannya tidak tepat, lensa kontak bisa memicu masalah serius pada kornea.
"Salah satu tanda yang harus diwaspadai adalah ketika softlens terasa tidak nyaman, ganjal, atau menimbulkan rasa sakit. Normalnya, softlens seharusnya tidak terasa saat digunakan. Jika mulai terasa sakit atau disertai kemerahan, segera lepas softlens dan periksakan kondisi mata," ujar dr. Referano, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hal ini penting diperhatikan karena penggunaan softlens yang tidak higienis bisa menimbulkan infeksi kornea atau ulkus kornea. Infeksi tersebut dapat mengikis jaringan kornea, meninggalkan bekas permanen, bahkan berujung pada kebutaan jika tidak segera ditangani.
"Risikonya semakin besar bila pengguna mencoba mengobati sendiri dengan obat tetes yang tidak sesuai," ucapnya.
Beberapa jenis obat justru berisiko memperburuk kondisi infeksi sekaligus mempercepat kerusakan jaringan kornea. Terlebih lagi, belakangan ini di media sosial sempat beredar praktik berbahaya, yaitu membersihkan softlens dengan air liur.
"Itu sangat berbahaya sekali karena air liur mengandung banyak bakteri," tegasnya.
Ia menjelaskan, jika bakteri dari air liur masuk ke mata melalui softlens, risiko infeksi menjadi sangat tinggi. Infeksi tersebut bukan hanya menimbulkan rasa sakit dan kemerahan, tetapi juga dapat merusak kornea hingga mengancam penglihatan permanen.
Baca juga: Membaca Karakter Warna Softlens Untuk Menunjang Penampilan
Tips Aman Menggunakan Softlens
Menurut dr. Referano, kunci utama penggunaan softlens yang aman adalah menjaga higienitas. Hal ini mencakup kebiasaan sederhana seperti selalu mencuci tangan sebelum menyentuh softlens, memastikan wadah dan cairan penyimpanannya selalu bersih, serta menghindari pemakaian softlens saat tidur, berenang, atau mandi.
"Ingat ya, jangan membeli softlens dari sumber yang tidak jelas, misalnya penjual di e-commerce tanpa izin resmi. Saya bahkan pernah melihat ada yang menjual lensa kontak sembarangan di media sosial dan itu tentu sangat berisiko," tuturnya.
Pilihan paling aman sebenarnya adalah softlens sekali pakai yang langsung dibuang setelah digunakan. Meski harganya lebih mahal, jenis ini memiliki risiko infeksi jauh lebih rendah.
Namun, jika memilih menggunakan softlens bulanan, perawatan dan kebersihannya harus dilakukan dengan sangat teliti agar tetap aman. Dengan perawatan yang benar, softlens bisa tetap digunakan tanpa mengorbankan kesehatan mata.