31 Juli 2024
21:00 WIB
Tipis Menjadi Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Kontrasepsi
Preferensi orang Indonesia pada kontrasepsi kondom yang tipis masih menjadi yang teratas dibandingkan berbagai fitur lainnya.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi alat kontrasepsi. Unsplash
JAKARTA - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling praktis dan mudah diperoleh. Tidak hanya efektif mencegah kehamilan, tetapi juga bisa mencegah penularan infeksi menular seksual.
Ada beragam kondom yang beredar di pasaran. Mulai dari yang memiliki tingkat ketipisan tertentu, bertekstur, memiliki aroma, dan masih banyak lagi. Namun, dibandingkan yang lainnya, ternyata kondom yang tipis menjadi favorit kebanyakan orang Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh konselor dan sex educator Tiga Generasi Febrizky Yahya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh timnya, mereka menemukan sebanyak 38% orang Indonesia menyukai kondom yang tipis jika dibandingkan dengan jenis kondom lainnya.
"Preferensi orang Indonesia suka kondom yang tipis, seperti seolah tidak pakai kondom sama sekali. Jadi rasanya mungkin seperti dari kulit ke kulit dan bisa menjadi lebih intim dengan pasangan," kata Febri dalam acara Okamoto Real Fit 0.03 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Pada survei yang sama juga ditunjukkan kalau 65% orang merasa memakai kondom saat berhubungan seksual terasa seperti tidak natural dan ada pembatas. Maka dari itu, kondom tipis lebih digemari oleh masyarakat Indonesia.
Sementara itu, kondom dengan tambahan pelumas menjadi favorit selanjutnya dengan perolehan sekitar 22%. Febri menyebut karena banyak wanita yang mengalami masalah dalam lubrikasi sehingga membutuhkan pelumas tambahan. Untuk itu, kondom dengan tambahan pelumas menjadi preferensi selanjutnya.
"Selain itu 20% memilih kondom yang ukuran pas dan mengikuti bentuk penis, 15% kondom yang mempunyai sensasi tekstur sehingga ada sensasi berbeda saat berhubungan, dan 5% memilih kondom yang mempunyai aroma atau wewangian," timpal dia.
Sementara itu pemahaman masyarakat tentang kondom pun cukup tinggi. Survei yang sama mencatat 86% orang paham kondom efektif sebagai pengendali kehamilan dan 93% mengetahui penularan infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS dapat dicegah dengan kondom.
Harapannya dengan beragamnya kondom yang ada di pasaran dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu menekan kehamilan tidak diinginkan dan penularan infeksi menular seksual. Dengan demikian, prevalensi penyakit menular seksual dapat mengalami penurunan.