c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 Agustus 2025

10:59 WIB

Tim Peneliti Situs Gunung Padang Fokus Bagian Pondasi

Pada tahap awal, tim peneliti dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang fokus pada bagian pondasi yang menjadi stuktur utama, guna mengungkap misteri di dalamnya. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Tim Peneliti Situs Gunung Padang Fokus Bagian Pondasi</p>
<p>Tim Peneliti Situs Gunung Padang Fokus Bagian Pondasi</p>

Pengunjung berjalan di kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang, Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (4/11/2018). AntaraFoto/Nurul Ramadhan

JAKARTA - Penelitian lanjutan Situs Megalitikum Gunung Padang saat ini tengah fokus pada pondasi sebagai stuktur utama, guna mengungkap bangunan lain di bawah permukaan tanah. 

Ketua Tim Peneliti Situs Megalitikum Gunung Padang, Ali Akbar mengatakan, pada penelitian sebelumnya ditemukan bebatuan di dasar tanah yang menyerupai struktur bangunan, sehingga sejumlah alat canggih akan digunakan dalam penelitian.

"Penggunaan alat canggih tersebut nantinya dapat menggambarkan struktur utuh Gunung Padang dan mengungkap misteri yang ada di dalamnya," kata dia.

Dia menjelaskan, survei awal pada hari Sabtu, pihaknya bersama sejumlah ahli mengamati setiap bagian dari situs yang diduga lebih tua dari Piramida Giza di Mesir, termasuk mengamati tangga utama menuju teras Gunung Padang dimana tertutup tanah dan ditumbuhi pohon.

Pada hari pertama pengamatan, dia bersama sepuluh orang ahli memfokuskan pengamatan atau observasi lapangan di situs yang pertama kali ditemukan arkeolog asal Belanda pada tahun 1890, selanjutnya menjadi dasar titik mana yang harus diteliti lebih lanjut atau dilakukan ekskapasi.

"Pengamatan langsung situs prasejarah ini, dilakukan belasan orang guna menentukan titik awal penelitian, dimana luas area situs kemungkinan lebih dari 1 hektar," katanya.

Pihaknya mengamati setiap bebatuan pada struktur piramida Gunung Padang, terlebih batu yang berdiri tegak diduga sebagai pilar pondasi, sehingga setelah penentuan titik awal tim ahli yang berjumlah 100 orang ditambah warga sekitar akan melakukan ekskapasi.

"Pada saat pemugaran situs tertua di dunia itu terdapat sembilan peneliti utama dengan bidang keahlian khusus, ahli di bidang arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, geografi, geodesi, biologi, arsitek, planologi, tradisi lisan, hidrologi, hingga geoteknik," katanya.

Dari sembilan orang peneliti utama membawa anggota dalam timnya dengan status ahli, seluruh anggota tim merupakan peneliti dari dalam negeri dan dipastikan tidak ada ahli dari luar negeri atau asing yang dilibatkan.

Namun ketika ada peneliti asing yang menawarkan diri untuk ikut dalam tim pemugaran dan penelitian lanjutan, pihaknya tidak akan melarang, bahkan masyarakat sekitar akan dilibatkan dalam proses penelitian dan pemugaran.

Terbuka untuk Umum

Selama masa penelitian dan pemugaran,  kegiatan wisata tetap berjalan sehingga wisatawan dapat melihat langsung proses penelitian, pemugaran, dan ekskapasi. Tidak ada penutupan atau batasan kunjungan wisatawan ke Gunung Padang.

"Kunjungan wisatawan tetap dibuka saat proses berjalan karena penelitian hanya di area tertentu, bahkan di beberapa kegiatan wisatawan diizinkan melihat langsung," katanya.

Dia menjelaskan, sebelum proses berjalan pihaknya sudah mempersiapkan sosialisasi pada masyarakat, di mana tahapan awal tim akan fokus untuk melakukan pengecekan kondisi teras terkini di sejumlah area Situs Gunung Padang.

Terlebih ungkap dia, pemugaran hanya akan dilakukan di beberapa area teras tertentu karena area keseluruhan Situs Gunung Padang sangat luas, sehingga tahap awal kegiatan pemugaran tidak secara menyeluruh.

"Setelah melihat keadaan saat ini memang banyak sekali batu yang sudah miring, patah dan sudah ditandai beberapa tempat yang mungkin akan lakukan ekskavasi arkeologi," katanya.

Sementara dalam proses penelitian dan pemugaran lanjutan guna mengungkap misteri yang tersimpan di dalam situs, melibatkan sekitar 100 orang ahli dengan melibatkan masyarakat sekitar yang jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Kami berharap dalam kegiatan tahap awal yang akan berjalan selama tiga bulan ke depan dapat menemukan berbagai fakta baru," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar