c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 April 2025

10:29 WIB

Tiga Pilar Utama Jaga Keseimbangan Emosi Dan Kebahagiaan

Dalam menjalani kehidupan, kebahagian bisa jadi merupakan goals buat banyak orang. Bukan hanya soal perasaan, kebahagiaan juga berkaitan erat dengan gaya hidup yang dijalani setiap hari.

Penulis: Annisa Nur Jannah

<p id="isPasted">Tiga Pilar Utama Jaga Keseimbangan Emosi Dan Kebahagiaan</p>
<p id="isPasted">Tiga Pilar Utama Jaga Keseimbangan Emosi Dan Kebahagiaan</p>

Ilustrasi seorang wanita bahagian. Freepik

JAKARTA - Kebahagiaan sering dianggap sebagai sesuatu yang abstrak, sulit diukur, dan sangat personal. Namun, bagaimana jika kebahagiaan ternyata bisa ditelusuri lewat data konkret seperti kualitas tidur, jumlah langkah harian, atau kegiatan sosial yang kita lakukan? 

Garmin, produsen perangkat wearable global, bekerja sama dengan para ilmuwan dari Harvard dan Oxford dalam studi besar untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Dalam studi ini, Garmin berperan sebagai penyedia eksklusif perangkat wearable dengan memanfaatkan data sensor berkualitas tinggi yang dimiliki produknya. 

Data tersebut dikumpulkan dari smartwatch Garmin dan smartphone peserta guna memahami keterkaitan antara aktivitas fisik, kualitas tidur, dan kebahagiaan. Hasil awal dari studi percontohan yang diluncurkan pada Lugano Happiness Forum di Swiss, 18 Juni 2024, menunjukkan beberapa temuan penting. 

Aktivitas fisik harian dan tidur cukup terbukti memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan kebahagiaan serta penurunan tingkat stres. Stabilitas emosional bervariasi menurut usia, di mana orang dewasa lebih tua cenderung stabil secara emosional dibandingkan generasi muda yang lebih rentan mengalami fluktuasi.

Selain itu, peserta merasa paling bahagia saat terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya, menikmati makanan, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman. Tingkat partisipasi yang tinggi dalam survei juga mencerminkan bahwa para peserta merasa terbantu dengan proses pemantauan emosinya sepanjang hari.

Metode studi ini melibatkan survei yang dikirimkan ke smartphone peserta sebanyak tiga kali sehari. Para peserta diminta untuk melaporkan tingkat kebahagiaan dan aktivitas yang sedang dilakukan, kemudian direferensikan dengan data dari smartwatch Garmin. 

Kombinasi antara data kuantitatif dan kualitatif ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang bagaimana kebahagiaan dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti aktivitas fisik, tidur, sosialisasi, hingga tingkat stres harian.

Micah Kaats, Principal Investigator dari Harvard University, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Garmin memberikan akses terhadap teknologi wearable yang akurat dan komunitas pengguna yang sadar akan kesehatan. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan wawasan baru mengenai faktor-faktor yang mendorong kesehatan mental dan kesejahteraan secara menyeluruh.

Kini, setelah sukses menjalani tahap awal, Studi Health and Happiness diperluas untuk melibatkan lebih dari 10.000 peserta dari berbagai negara. Garmin Health juga mengundang publik untuk ikut serta dalam studi ini, membuka peluang bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam kondisi kesejahteraan mereka sendiri. 

Sebagai penyedia solusi kesehatan digital, Garmin Health juga berkontribusi dalam lebih dari 1.000 studi penelitian dan uji klinis secara global. Dengan memanfaatkan API dan SDK yang fleksibel, Garmin memungkinkan integrasi data dari perangkat wearable secara real-time ke dalam aplikasi pihak ketiga, sesuai dengan kebijakan privasi yang berlaku.

Studi ini membuktikan bahwa kebahagiaan bukan hanya soal perasaan, tetapi juga berkaitan erat dengan gaya hidup yang dijalani setiap hari. Tidur yang cukup, tubuh aktif bergerak, serta hubungan sosial sehat, menjadi tiga pilar utama dalam menjaga keseimbangan emosi dan kebahagiaan. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar