c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

18 Desember 2023

18:26 WIB

The Panturas Garap Album Dengan Sentuhan Tradisi Sunda

Band yang mengusung genre surf rock ini kerap memasukkan langgam musik tradisional dalam sejumlah karya-karya mereka, salah satunya ialah keroncong.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

The Panturas Garap Album Dengan Sentuhan Tradisi Sunda
The Panturas Garap Album Dengan Sentuhan Tradisi Sunda
The Panturas, kiri ke kanan: Abyan Zaki (Acin), Rizal Taufik (Ijal), Bagus Patria (Gogon), dan Surya Fikri (Kuya). Validnews/Andesta

JAKARTA - Grup band The Panturas tengah menggarap proyek musik terbaru yang akan dirilis tahun mendatang. Bukan sekadar baru, rilisan yang direncanakan berupa album itu akan menghadirkan warna yang berbeda, dengan sentuhan musik tradisi Sunda.
 
Materi album baru tersebut banyak mengeksplorasi khazanah musik tradisi Sunda, yang merupakan latar budaya asli bagi band asal Jatinangor tersebut.
 
“The Panturas untuk next rilisan kita ada keinginan untuk bawa budaya Sunda. Jadi di next kita yang belum rilis kita ingin juga memperkenalkan budaya Sunda, musik tradisi ke orang-orang,” ungkap bassist The Panturas, Bagus Patria alias Gogon saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
 
Proyek musik baru tersebut diungkapkan para personil The Panturas usai mereka merilis pertunjukan musik spesial bertajuk “Irama Pesisir” bersama Lorjhu’ dan sejumlah musisi lainnya. Proyek musik hasil dari program Collabnation X edisi ke-3, memperdengarkan perpaduan musik modern dan tradisi, bernafaskan budaya Madura.
 
The Panturas selama ini dikenal sebagai band yang mengadopsi gaya musik selancar atau dengan surf rock. Namun band ini juga kerap memasukkan langgam musik tradisional dalam sejumlah karya-karya mereka, salah satunya ialah keroncong.
 
Gogon mengatakan, perhatian ia dan kawan-kawan terhadap musik tradisi tumbuh seiring makin menguatnya apresiasi publik akan hasil karya cipta tradisional. Tak hanya di Indonesia, bahkan di dunia, musik bernafas tradisi, atau kadang juga disebut world music, dianggap ‘seksi’.
 
Potensi khazanah musik tradisi di Indonesia menurut Gogon amat besar. Potensi itu justru sudah disadari sejak lama oleh para musisi Indonesia di era 50-60 an, dengan banyaknya lahir karya-karya berasal-usul etnis. Yang paling populer adalah musik keroncong.
 
“Sebenarnya musik tradisi itu punya potensi ya. Ada masanya musik pop di Indonesia itu begitu, era Orde Lama, ketika orang nggak boleh bawain lagu-lagu barat, orang-orang bawa lagu pop dengan gaya tradaisi, keroncong dan segala macamnya,” ucap Gogon.
 
“Yang lama-lama saja bisa masa kita yang muda-muda nggak bisa. Jadi kita cukup aware sama potensi perpaduan musik tradisi dan modern ini,” imbuhnya.
 
Lebih jauh tentang album baru nanti, Gogon dan kawan-kawan punya ambisi untuk menggelar pertunjukan spesial. Inginnya, akan ada panggung bagi The Panturas tampil dengan set lengkap bersama para musisi tradisional Sunda.
 
“Pengennya, kalau nanti materi yang bercorak Sunda sudah jadi, kita ingin ada live yang beneran kita bawa semua pemain alat musik tradisinya. Pengennya kalo bisa begitu di konser, main live kayak di teater-teater, begitu,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar