c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 April 2024

19:37 WIB

Terpusat Di Dua Daerah, Bali Perlu Kembangkan Ekowisata Wilayah Lain

Menparekraf Sandiaga Uno menilai, jika dilihat sebagai pulau, maka Bali belum dapat disebut overtourism. Karena selama ini kunjungan wisatawan berlebih hanya terjadi di Nusa Dua dan Bali Selatan.  

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Terpusat Di Dua Daerah, Bali Perlu Kembangkan Ekowisata Wilayah Lain</p>
<p>Terpusat Di Dua Daerah, Bali Perlu Kembangkan Ekowisata Wilayah Lain</p>

Wisatawan mancanegara melintas di dekat papan informasi di tempat penukaran valuta asing di kawasan Kuta, Badung, Bali, Kamis (18/4/2024). Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo

JAKARTA - Sampai saat ini, Bali masih memiliki daya tarik yang tak tergeserkan sebagai destinasi wisata. Meski tidak sedikit pula daerah lain di Indonesia yang mulai berlomba untuk menghadirkan pengalaman wisata menarik.

Maka tak ayal kalau di momen-momen tertentu, Pulau Dewata kerap disebut mengalami kelebihan kunjungan wisatawan atau overtourism.

Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menampik hal tersebut. Menurutnya, jika Bali dilihat sebagai pulau, maka belum bisa disebut overtourism. Karena faktanya, membeludaknya wisatawan hanya terjadi di beberapa wilayah saja. 

“Sebetulnya kalau Bali sebagai pulau, ini belum overtourism, tapi Bali Selatan. Karena semua terpusat hanya di Nusa Dua dan Bali Selatan, ini memang terlihat peningkatan beban yang cukup signifikan,” ujar Sandiaga dalam gelaran Halalbihalal Kemenparekraf 2024, di Jakarta, Jumat (19/4).

Dengan demikian, katanya lagi, masih ada beberapa wilayah di Bali yang dapat dikembangkan sebagai destinasi ekowisata. JIka itu dilakukan, kunjungan wisatawan tak hanya terpusat di Bali Selatan serta Nusa Dua, sebagai penyangga kunjungan wisatawan.

Ke depan, ujar dia, Kemenparekraf akan memastikan kunjungan wisatawan ke Bali ini dapat terdistribusi ke Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur. “Sehingga bebannya itu tidak hanya di Bali Selatan,” ujarnya pula.

Dia mengakui, Badung dan Denpasar masih menjadi magnet bagi wisatawan. Hal itu pun menjadi pekerjaan rumah besar untuk membangun sosialisasi, agar wilayah lain di Bali tak kalah indah dapat dikunjungi wisatawan. Tak hanya bagi wisatawan domestik tapi juga turis mancanegara.

Selain itu, dukungan berupa infrastruktur dan aksesibilitas diperlukan untuk merealisasikan wisatawan agar terdistribusi. “Kedua tentunya dengan atraksi dengan kegiatan (event) dengan mempromosikan daya tarik, baik yang alam, buatan, kultur dan budaya,” katanya lagi.

Ketiga, ujarnya pula, pihaknya membuat tema-tema untuk menarik lebih banyak kunjungan seperti 3B yakni Banyuwangi-Bali Barat yang kini diakuinya mulai banyak diminati.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar