08 Desember 2022
09:27 WIB
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Start up (perusahaan rintisan) teknologi Aruvana dari Yogyakarta bekerja sama dengan PT Medika Brain Sejahtera dalam pengembangan produk terapi pascastroke, VINERA (Virtual Neuro Engineering and Restoration).
Lewat teknologi ini, pasien stroke bisa menjalani sesi terapi dengan menggunakan Virtual Reality (VR). VINERA sendiri diklaim sebagai aplikasi berbasis teknologi VR pertama di Indonesia yang hadir untuk membantu pelatihan “home therapy” bagi penderita stroke.
Dilengkapi dengan sistem gamifikasi sehingga pasien dapat melakukan latihan terapi secara mandiri tanpa bantuan profesional dan berulang dengan cara yang lebih menyenangkan.
Pasien akan menjalankan serangkaian skenario latihan dengan berorientasi tugas yang dibalut dengan pendekatan game.
Selanjutnya hasil latihan akan dipantau oleh terapis melalui jarak jauh secara teratur. Menggunakan teknologi VR, terapi pasien bisa berjalan lebih intens dan efektif dibanding terapi konvensional.
Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, stroke merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di dunia dan menjadi penyebab kematian nomor satu dengan pembiayaan kesehatan yang paling mahal di Indonesia.
Pada 2018, prevalensi stroke di Indonesia secara nasional sudah mencapai 10,9 per mil. Dengan angka prevalensi ini, prevalensi stroke tertinggi jatuh pada Kalimantan Timur yakni 14,7 per mil, sementara yang terendah berada di Provinsi Papua sebesar 4,1 per mil.
“Kami percaya bahwa teknologi harus memberikan nilai bagi masyarakat." kata CEO Aruvana Indra Haryadi seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/12).
Menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan bahwa teknologi VR terus berkembang dan tidak mengenal batasan, hingga pemanfaatannya bisa sampai ke area medis bagi pasien pascastroke.
Perbaikan sistem saraf yang rusak baik secara fungsional maupun patologik di tangan pascastroke atau hand neurorestoration post-stroke adalah langkah pertama untuk membuat inovasi dan pelatihan terapi menjadi lebih terjangkau, menarik, dan menyenangkan.
Pasalnya, perawatan khusus bagi pasien pascastroke dapat menjadi kendala bagi pasien kala akan berkunjung ke rumah sakit, ditambah tidak adanya pendamping profesional yang dapat menyebabkan terlewatinya proses terapi mandiri di rumah.
Hadirnya VINERA dapat membantu pemulihan pasien stroke tanpa terbatas waktu dan tempat dengan pendekatan yang berbeda untuk mempercepat proses terapi mandiri tersebut.
dr. Hendry Gunawan, Sp.N, komisaris PT Medika Brain Sejahtera turut menyambut positif kerja sama dengan Aruvana.
“Di tengah ragam kendala yang dihadapi oleh pasien stroke seperti terbatasnya kemampuan gerak, waktu, dan tempat, kami harap VINERA mampu menjadi solusi dalam membantu pasien dan menjadi salah satu layanan neurorestorasi yang berguna bagi masyarakat baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Teknologi VINERA dapat digunakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan bersifat mobile serta lebih terjangkau oleh masyarakat,” ujar Hendry.
Di tahap awal, VINERA dirancang untuk membantu pemulihan pasien stroke yang memiliki disabilitas pada tangan. Ke depannya, VINERA juga akan dikembangkan untuk berbagai macam jenis penanganan pasien pascastroke dari level ringan sampai berat yang disesuaikan berdasarkan assesment dari pendamping pasien atau terapis.