c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

10 September 2025

08:18 WIB

Tempe Cermin Kreativitas Dan Daya Adaptasi Masyarakat Indonesia

Tempe telah diajukan sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO. Kementerian Kebudayaan menargetkan akuan dunia itu akan tercapai di tahun 2026.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Tempe Cermin Kreativitas Dan Daya Adaptasi Masyarakat Indonesia</p>
<p>Tempe Cermin Kreativitas Dan Daya Adaptasi Masyarakat Indonesia</p>

Pekerja menyelesaikan pembuatan tempe di industri tempe rumahan, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/11/20 23). ValidNewsID/Darryl Ramadhan.

JAKARTA - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menegaskan komitmennya untuk memajukan tempe. Bukan sekadar pangan sehari-hari melainkan pangan ini adalah simbol penting dari identitas budaya dan gastronomi Indonesia yang layak dipromosikan ke dunia.

Direktur Promosi Kebudayaan Kemenbud, Undri, mengatakan, tempe menyimpan identitas masyarakat Indonesia. Pangan yang berbahan dasar kedelai dan diolah dengan teknik fermentasi tradisional ini bukan hanya bernilai gizi tinggi, tetapi juga mencerminkan kreativitas masyarakat Indonesia dalam mengolah makanan sederhana menjadi menu yang berkelas.

Tak hanya dalam hal pengolahan, sejarah tempe sendiri juga menggambarkan kreativitas dan daya adaptasi masyarakat Indonesia. Bahan makanan yang telah dibuat sejak akhir abad ke-19 ini diciptakan oleh masyarakat Indonesia di Jawa, lahir dari komunitas yang harus bersiasat dengan sumber pangan di tengah keterbatasan di bawah penindasan kolonial.

Maka itu, Kemenbud akan mengupayakan berbagai program promosi agar tempe semakin diapresiasi. Tempe akan diperkenalkan lebih luas sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia yang unik, yang layak mendapat pengakuan dunia.

Tempe, kata Undri, adalah identitas gastronomi Indonesia yang tinggi nilainya.

"Insya Allah pada tanggal 17 Oktober 2026, bersamaan dengan Hari Lahir Kebudayaan, kita akan aktivasi bagaimana tempe bisa dipromosikan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang pangan dan gastronomi Indonesia,” ungkap Undri dilansir dari Antara, Rabu (10/9).

Undri menjelaskan meski proses administrasi pengakuan tempe sebagai warisan budaya takbenda UNESCO masih berjalan, fokus lembaga saat ini adalah membangun kesadaran publik. Upaya ini sejalan dengan strategi pemerintah memperluas diplomasi budaya melalui kuliner.

Selain promosi dalam negeri, Kemenbud menekankan pentingnya memperkenalkan tempe ke kancah global. Saat ini, proses pengajuan tempe ke UNESCO tengah berada pada tahap penyusunan dokumen yang berisi berbagai informasi mendetail mengenai sejarah, nilai budaya, hingga praktik produksi tempe di masyarakat.

Dokumen itu nantinya menjadi dasar bagi UNESCO untuk menilai kelayakan tempe ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

"Proses ini sedang berjalan, kita berharap tahun 2026, itu bisa kita berhasil dan bisa ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO," jelas Undri.

Baca juga: Tempe Baik Untuk Kesehatan Jantung

Kemenbud pada Maret lalu secara resmi mengajukan tempe ke UNESCO untuk masuk dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Pengajuan ini adalah langkah besar dalam mendukung tempe sebagai bagian dari identitas budaya nasional. Pangan satu ini mencerminkan pengetahuan, budaya dan teknologi pangan tradisional di Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar