c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

13 Agustus 2025

12:32 WIB

Teater Koma Sentil Relasi Manusia Dan AI Dalam "Mencari Semar"

Jika manusia kehilangan sosok pembimbing seperti Semar dan hanya mengikuti perintah dari AI yang memiliki tujuan tidak jelas, maka peradaban bisa terancam punah secara moral.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Teater Koma Sentil Relasi Manusia Dan AI Dalam &quot;Mencari Semar&quot;</p>
<p id="isPasted">Teater Koma Sentil Relasi Manusia Dan AI Dalam &quot;Mencari Semar&quot;</p>

Sutradara Rangga Riantiarno saat ditemui dalam acara prapementasan "Mencari Semar" yang digelar Teater Koma di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Abdu Faisal.

JAKARTA - Teater Koma akan mempersembahkan pertunjukan teater bertajuk "Mencari Semar" di Ciputra Artpreneur, Jakarta mulai hari ini 13 Agustus hingga 17 Agustus mendatang. Dalam karya kali ini, mereka menyentil isu AI yang kini semakin canggih dan berpotensi menggantikan peran-peran penting dalam kehidupan.

Sutradara Rangga Riantiarno mengungkapkan di sela sesi pra-pementasan di Jakarta, Selasa (12/8), karyanya ini mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan mendasar soal teknologi lewat kisah berbasis mitologi Indonesia. "Mencari Semar" secara langsung mempertanyakan, "Apakah AI akan menggantikan Semar?"

Dalam konteks cerita, Semar adalah simbol kebijaksanaan, pembimbing moral, dan penasihat yang melindungi manusia dari jalan yang salah. Secara premis, karakter Semar dalam hal ini menjadi semacam negasi yang dibutuhkan agar manusia tak terperosok ke dalam kegelapan.

Jika manusia kehilangan sosok pembimbing seperti Semar dan hanya mengikuti perintah dari AI yang memiliki tujuan tidak jelas, maka peradaban bisa terancam punah secara moral.

Menurut Rangga, pementasan ini menghadirkan refleksi kemerdekaan sejati di mana manusia diajak untuk tetap menghormati nilai-nilai luhur dan tidak mudah terombang-ambing oleh kemajuan zaman. Meski demikian Rangga menekankan kalau Semar tidak memandang AI sebagai musuh.

"Saya melihatnya Semar menghargai semua bentuk kehidupan dan itu disebutkan dalam dialog saat pra-pementasan tadi," ungkap Rangga dilansir dari Antara.

Rangga menambahkan seluruhnaspek persiapan karya ini sudah mencapai 95, dan siap disuguhkan kepada penonton. Dia juga menjanjikan akan ada banyak lontaran-lontaran spontan dari para pemain, sentilan-sentilan terkait isu terkini, terutama dari grup panakawan (Gareng, Petruk, Bagong dan kawan kawan).

"Mungkin pemain-pemain lebih bermotivasi mencari hal-hal yang lebih hangat lagi, karena banyak penonton yang merespons celetukan-celetukan itu di pra-pementasan hari ini," kata Rangga.

Baca juga: 135 Menit, Drama Historis Pertemuan Diponegoro Dan De Kock

Pementasan "Mencari Semar" melibatkan sejumlah aktor Teater Koma antara lain Budi Ros (sebagai Semar), Rita Matu Mona (Dewi Sutiragen), Emmanuel Handoyo (Gareng), Dana Hasan (Petruk), dan Nino Bukir (Bagong).

Rangkaian pementasan ini dimulai Rabu (13/8) malam dan akan berlanjut setiap harinya hingga Minggu (17/8) mendatang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar