05 Juli 2025
16:27 WIB
TAZA Hadirkan Busana Modest Berkonsep Slow Fashion Di World Expo Osaka
Sebagai wujud konsistensinya terhadap fesyen beretika dan berkelanjutan, TAZA hadirkan fesyen modest dengan pendekatan slow fashion di ajang World Expo Osaka.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Brand modest TAZA di World Expo Osaka. Foto : dok. TAZA
JAKARTA - World Expo Osaka merupakan ajang pameran berskala internasional yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali di bawah naungan Bureau International des Expositions (BIE). Perhelatan akbar ini menjadi wadah kolaborasi global, tempat negara-negara peserta menampilkan visi, inovasi, dan solusi atas berbagai tantangan masa depan umat manusia.
Pada edisi tahun 2025, World Expo berlangsung di Osaka, Jepang, sejak 13 April hingga 13 Oktober, dengan mengusung tema “Designing Future Society for Our Lives”. Tema ini menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam merancang masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berfokus pada pemberdayaan manusia.
Dalam semangat itu, lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia, ambil bagian untuk menampilkan potensi terbaik mereka melalui paviliun-paviliun tematik. Salah satu partisipasi yang menarik perhatian datang dari TAZA, brand modest fashion syar’i asal Indonesia yang kembali menorehkan pencapaian penting di panggung internasional.
Sebagai wujud konsistensinya terhadap fesyen beretika dan berkelanjutan, TAZA terpilih menjadi satu-satunya perwakilan modest fashion lokal yang tampil di Paviliun Indonesia pada World Expo 2025 Osaka. Selama periode 30 Juni hingga 5 Juli, TAZA membawa representasi busana Muslimah Indonesia ke ranah internasional, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai syar’i.
“TAZA memadukan keanggunan abaya bergaya global dengan nilai-nilai syar’i dan nuansa lokal Indonesia. Bukan semata demi estetika, tapi sebagai strategi budaya,” ujar Ashila Ramadhani, Founder TAZA.
Ia menegaskan, TAZA ingin menunjukkan kepada dunia bahwa modest fesyen Indonesia bisa relevan secara global tanpa kehilangan akar kesopanannya yang melekat pada perempuan Muslimah yakni lembut, berani, sadar diri, dan penuh kasih.
Sebagai brand yang tumbuh dari kesadaran nilai, pihaknya menempatkan keberlanjutan sebagai fondasi utama dalam setiap aspek bisnis dan proses kreatifnya. Pendekatan slow fashion menjadi strategi utama untuk setiap produksi dilakukan dalam skala terbatas, dengan fokus pada kualitas, ketahanan, dan desain yang tak lekang waktu.
Penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan, seperti serat alami, menunjukkan komitmen terhadap konsumsi dan produksi yang lebih bijak. Seluruh proses produksi pun dilakukan secara lokal untuk memberdayakan para pengrajin Indonesia agar tumbuh bersama dalam ekosistem industri ramah lingkungan.
Dalam hal pemberdayaan perempuan, TAZA aktif melibatkan komunitas Muslimah dalam berbagai kegiatan dan kampanye. Melalui pendekatan yang berpijak pada nilai-nilai syar’i dan fitrah perempuan, mereka mengajak perempuan untuk tampil percaya diri dengan identitasnya.