26 Januari 2024
21:00 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Pengguna X dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan kemunculan gambar-gambar porno mirip penyanyi Taylor Swift. Gambar-gambar yang dilaporkan merupakan hasil teknologi artificial intelligence (AI), menampilkan Swift dalam pose tak senonoh saat menyaksikan pertandingan kekasihnya, Travis Kelce bersama tim football Amerika, Kansas City Chief.
Gambar-gambar yang tersebar di platform yang dulunya bernama Twitter pada Kamis lalu itu dengan cepat mendapatkan banyak tanggapan, hingga mengundang kemarahan para penggemar Swift. Para Swifties di seluruh dunia ramai-ramai mengecam sejumlah akun yang menyebarkan gambar rekayasa tersebut.
Taylor Swift sendiri belum merespons penyebaran gambar-gambar AI tersebut. Namun, para penggemarnya yang setia dan marah, telah mengobarkan ‘perang’ atas akun-akun yang menciptakan kehebohan tersebut, demi melindungi ikon mereka.
Sebagian penggemar mengatakan di X gambar-gambar itu jelas membuat tidak nyaman. Sebagian lain mempertanyakan mengapa belum juga ada hukum yang tegas mengatur tentang industri AI saat ini.
“Siapa pun yang membuat sampah ini harus ditangkap. Apa yang saya lihat benar-benar menjijikkan, dan hal-hal semacam ini seharusnya ilegal. Kita perlu melindungi perempuan dari hal-hal seperti ini,” tulis seorang penggemar di X, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Jumat (26/1).
Kekuatan massa penggemar Taylor Swift teramat besar, sehingga dalam waktu singkat mereka bisa melawan tren tagar ‘Taylor Swift AI’ yang menampilkan foto-foto porno, dan menimpali dengan tagar ‘Lindungi Taylor Swift’ yang menampilkan foto-foto pertunjukan sang penyanyi.
Alhasil, gambar-gambar porno AI itu hilang dari tren dan sulit ditelusuri pengguna lainnya.
Para Swifties di X juga beramai-ramai melaporkan akun-akun yang memposting gambar-gambar AI porno tersebut, hingga akun-akun tersebut telah diblokir oleh X pada Kamis (24/1) pagi.
Swifties memobilisasi pelaporan atas akun-akun penyebar gambar-gambar porno tersebut, yang kemudian diblokir oleh pihak X. Platform X sendiri memiliki kebijakan yang melarang ketelanjangan non-konsensual, termasuk rekayasa teknologi AI yang merugikan. Namun, platform milik Elon Musk ini tetap menjadi sasaran kritik penggemar karena dinilai lambat bertindak.
Heboh gambar AI Taylor Swift sekali lagi membuktikan besarnya kekuatan penggemar dari penyanyi Amerika berusia 34 tahun tersebut. Massa penggemar yang besar memberikan Taylor Swift pengaruh yang besar pula secara global, terbukti ketika ia berhasil membuat Apple Music memperbarui kebijakannya agar lebih adil bagi musisi, beberapa tahun lalu.
Meski belum ada pernyataan langsung dari sang penyanyi, Daily Mail melaporkan kalau Taylor Swift amat marah dengan gambar AI dirinya yang beredar. Sang penyanyi dikabarkan tengah mempertimbangkan tindakan hukum atas para pelaku di balik peredaran gambar-gambar tersebut.
“Apakah tindakan hukum akan diambil atau tidak sedang diputuskan tetapi ada satu hal yang jelas: gambar-gambar palsu yang dihasilkan AI ini bersifat kasar, menyinggung, eksploitatif, dan dilakukan tanpa persetujuan Taylor dan/atau pengetahuan,” terang sumber yang dekat dengan Taylor Swift.
AI tampaknya menjadi isu mencolok di industri hiburan global sejak beberapa waktu terakhir.
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan mengundang kecemasan banyak pelaku Hollywood, sehingga masuk dalam tuntutan pemogokan serikat aktor dan penulis Hollywood sepanjang 2023 lalu.