Tawa Dan Lara Rossa Dalam Film "All Access to Rossa 25 Shining Years"

JAKARTA - Rossa berbagi cerita hidup dan perjalanan bermusiknya selama 25 tahun lewat film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years. Film persembahan Inspire Pictures bersama Sinemaku Pictures dan Time International Films ini akan tayang di bioskop tanah air pada 1 Agustus mendatang.

All Access to Rossa 25 Shining Years yang diarahkan sutradara Ani Ema Susanti, akan menampilkan perjalanan Rossa yang penuh dinamika sekaligus pencapaian hebat. Ada momen emosional, momen bahagia dan juga duka, hingga kisah-kisah yang selama ini tak banyak diungkap oleh sang Diva secara publik tentang kehidupannya.

Termasuk kisah perpisahannya dengan penggebuk drum Padi, Yoyo, yang mengantarkan Rossa kemudian menjadi orang tua tunggal untuk putra semata wayangnya, Rizky Langit Ramadhan.

Banyak cerita dari ragam sudut pandang hadir dalam dokumenter ini yang semuanya menyatukan narasi tentang kehidupan seorang Rossa.

“Kenapa aku kasih judul ‘All Access’, karena ini benar-benar semacam memberikan kunci untuk memasuki kehidupan aku, untuk tahu aku tuh ketika akan naik panggung gugupnya kayak apa, juga aku di rumah kehidupanku seperti apa,” ungkap Rossa di Jakarta, Rabu (3/7).

Poster dan trailer All Access to Rossa 25 Shining Years baru saja dirilis, menampilkan cuplikan momen-momen berharga dalam perjalanan Rossa, termasuk konser 25 tahunnya yang digelar pada 2022 lalu. Trailer juga memuat banyak wajah orang-orang sekitar Rossa, para musisi sahabatnya, termasuk pula sudut pandang putranya dan mantan suaminya.

Prilly Latuconsina dari Sinemaku Pictures menjadi produser eksekutif untuk All Access to Rossa 25 Shining Years, bersama Rossa, Irwan D. Mussry, P. Intan Sari serta Yahni Damayanti. Prilly menyebut, kisah hidup Rossa dalam film ini akan menjadi sumber inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia.

Prilly menyorot tentang ketegaran Rossa sebagai perempuan, sebagai ibu, sebagai perempuan karier di industri hiburan Indonesia. Bahwa di balik lagu-lagu yang dinyanyikan dengan sepenuh hati, di balik nada-nada yang menghangatkan hati pendengar, ada kesedihan dan kelelahan mendalam yang disembunyikan.

Dinamika itulah yang dipotret dalam dokumenter ini. Prilly berharap, kisah Rossa bisa disimak oleh penonton luas karena menurutnya dekat dengan banyak perempuan Indonesia, terutama mereka yang menjalani peran sebagai orang tua tunggal.

“Yang aku bisa ambil dari hidupnya Rossa, kita jadi perempuan itu nggak boleh cengeng, apalagi kita sudah memutuskan bahwa hidup kita di entertainment, memang kita di industri ini, mau nggak mau kita punya pekerjaan dan tanggung jawab untuk menghibur, untuk membuat orang lain bahagia. Aku nggak boleh cengeng, karena kekuatan aku itu bisa jadi kekuatan bagi orang lain,” tutur Prilly.

Rossa tak hanya tampil sebagai sosok utama dalam film dokumenternya. Rossa juga bernyanyi mengisi soundtrack, di mana dia menggandeng Ariel Noah untuk menyanyikan versi baru dari single awalnya yang dirilis pada 1996, “Nada-Nada Cinta”.

Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years selain ditayangkan di Indonesia, direncanakan juga akan tayang di sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.