c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 September 2025

17:29 WIB

TAVI Dan TEER Jadi Alternatif Penanganan Penyakit Jantung Minim Sayatan

Metode TAVI dan TEER memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak melalui kateter dari sayatan kecil di area selangkangan tanpa perlu membuka rongga dada.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>TAVI Dan TEER Jadi Alternatif Penanganan Penyakit Jantung Minim Sayatan<br id="isPasted"><br></p>
<p>TAVI Dan TEER Jadi Alternatif Penanganan Penyakit Jantung Minim Sayatan<br id="isPasted"><br></p>

Ilustrasi operasi jantung. Foto: Freepik. 

JAKARTA- Penyakit kardiovaskular masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Data Kementerian Kesehatan bahkan menyebut, penyakit jantung menempati posisi dua teratas penyebab kematian di Indonesia, mencapai 1,5 juta jiwa setiap tahunnya.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan penyakit jantung peringkat tiga teratas penyebab kematian di Indonesia. Meski prevalensinya tinggi, banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari risiko penyakit ini sampai dijuluki silent killer.

Operasi jantung terbuka menjadi pilihan utama pasien dengan penyakit katup jantung stadium lanjut. Namun demikian, bagi pasien lanjut usia atau mereka dengan penyakit komorbid, risiko dan masa pemulihan yang panjang menjadi tantangan besar bagi prosedur operasi jantung terbuka.

Melihat hal ini, terobosan terbaru penanganan penyakit jantung pun hadir, yakni Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) dan Transcatheter Edge-to-Edge Repair (TEER). Dengan metode ini, dokter dapat memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak melalui kateter dari sayatan kecil di area selangkangan tanpa perlu membuka rongga dada.

"Terapi ini memberikan pasien kesempatan dalam menghindari operasi jantung terbuka dengan risiko komplikasi lebih rendah dan pemulihan lebih cepat. Hal ini merupakan suatu inovasi, terutama bagi pasien yang memiliki kekhawatiran dalam melakukan operasi besar, khususnya bagi pasien berusia di atas 65 tahun atau yang memiliki penyakit bawaan lain," kata spesialis jantung Mount Elizabeth Hospitals, dr. Edgar Tay dalam keterangan tertulisnya.

TAVI bekerja untuk mengganti katup aorta yang rusak atau menyempit tanpa operasi jantung terbuka. Cara kerjanya dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah dengan katup jantung buatan. Setelah sampai di posisi yang tepat, katup jantung buatan pun ditempelkan agar aliran darah kembali lancar.

Sementara TEER bertujuan untuk memperbaiki katup jantung bocor, terutama pada katup mitral dan katup trikuspid. Caranya mirip dengan TAVI, yakni dengan memasukkan kateter dengan alat kecil berbentuk klip untuk menjepit katup jantung yang bocor. Hal ini mengurangi aliran balik ke atrium sehingga fungsi jantung menjadi lebih efisien.

"Metode modern seperti TAVI dan TEER menghadirkan standar baru dalam perawatan dengan keamanan, akurasi, dan hasil akhir yang lebih baik. Kendati begitu, pemeriksaan rutin sangat penting karena penyakit katup jantung sering berkembang tanpa gejala dan sering kali sudah terlambat," lanjut dr. Edward.

Penyakit katup jantung sendiri adalah gangguan pada empat katup jantung yang bertugas mengatur aliran darah agar tetap satu arah. Jika katup rusak atau tidak berfungsi dengan baik, aliran darah bisa terhambat atau bocor dan menimbulkan gejala.

Mulai dari sesak napas terutama saat beraktivitas atau berbaring, mudah lelah, jantung berdebar atau irama tidak teratur, bengkak di kaki atau pergelangan, dan nyeri dada atau pusing. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras dan jika tidak ditangani bisa menyebabkan gagal jantung, yang berisiko tinggi kematian.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar