c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

14 Februari 2025

18:28 WIB

Takikawa, Destinasi Kota Yang Penuh Salju Di Hokkaido

Musim dingin di Takikawa berlangsung selama enam bulan dengan puncaknya terjadi pada Januari dan Februari.  

Editor: Rendi Widodo

<p>Takikawa, Destinasi Kota Yang Penuh Salju Di Hokkaido</p>
<p>Takikawa, Destinasi Kota Yang Penuh Salju Di Hokkaido</p>

Kota Takikawa dilihat dari atas saat siang hari. ANTARA/Dyah Dwi Astuti

JAKARTA - Hokkaido menjadi destinasi wisata Jepang saat musim dingin untuk menikmati salju yang tidak bisa ditemui di Tokyo.

Di tengah dua kota paling besar di Hokkaido, yakni Sapporo dan Asahikawa, terdapat Kota Takikawa yang merupakan salah satu area dengan hujan salju terlebat di pulau paling utara Jepang itu.

Dikutip dari Antara, Jumat (14/2), Takikawa dapat dijangkau dengan pesawat dari Tokyo ke Bandara New Chitose di Sapporo selama kurang dari dua jam dan dilanjutkan dengan mengemudi kendaraan pribadi selama satu jam 30 menit atau dengan kereta selama sekitar dua jam. Terdapat pula pilihan bus umum, tetapi akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai Takikawa.

Selain bandara di Sapporo, terdapat pula opsi Bandara Asahikawa yang memerlukan waktu hampir sama, baik perjalanan udara maupun darat ke Takikawa.

Musim dingin di Takikawa berlangsung selama enam bulan dengan puncaknya terjadi pada Januari dan Februari. Suhu pada bulan-bulan tersebut minus sepanjang hari, berfluktuasi antara -2 hingga -12 derajat Celcius. Suhu mulai hangat pada Mei dengan suhu berkisar antara 16 hingga 6 derajat Celcius.

Pemandangan setiap hari saat musim dingin di daerah yang dikelilingi hutan dan kawasan pertanian tersebut adalah tumpukan salju di atap bangunan dan pepohonan. Berjalan di atas salju perlu berhati-hati dan memerlukan alas kaki dengan cengkeraman yang baik karena salju yang sudah mengeras menjadi licin saat diinjak.

Sementara saat malam, jalanan sudah sepi, hanya sedikit kendaraan yang tampak melaju di jalanan. Kafe dan tempat makan memiliki jam operasional yang bervariasi, toko roti tutup sekitar pukul 17.00 waktu setempat, kafe tutup sekitar pukul 20.00 waktu setempat, sementara tempat makan tutup lebih malam.

Apabila ingin menikmati minuman hangat dan kudapan ringan, minimarket tersebar di berbagai sudut kota dan buka 24 jam penuh. Minimarket lokal lebih direkomendasikan untuk dikunjungi karena menyediakan produk-produk unggulan Hokkaido yang hanya ditemukan di kawasan itu.

Tidak perlu khawatir akan bosan di Takikawa karena terdapat berbagai kegiatan seru untuk dilakukan. Bermain ski dan papan luncur biasanya langsung terpikir saat membayangkan aktivitas menarik di tempat bersalju. Terdapat beberapa resor ski di Takikawa yang dapat dijajal pemain berbagai level. Pengunjung dapat menyewa peralatan ski atau papan luncur, pakaian dan sepatu di resor.

Kurang cocok dengan olahraga dan ingin bermain-main saja? Siapkanlah waktu beberapa jam untuk bermain salju karena terdapat banyak variasi permainan seru, seperti perang bola salju, berseluncur di atas papan dari puncak gundukan salju dan membuat manusia salju.

Selain aktivitas di siang hari, ada acara di malam hari yang akan memanjakan mata. Takikawa memiliki acara tahunan berupa festival lampion yang selalu digelar pada pertengahan atau akhir Februari.

Ribuan lampion yang berwarna-warni diletakkan di atas salju di sekitar Gudang Tarokichi and Jalan Bell dan diberi lilin di tengahnya yang akan menyala selama beberapa jam.

Lampion dibuat oleh warga lokal, dengan desain bermacam-macam, dari kucing, ular, hingga kartun. Cara membuat lampion adalah pilih kantong kertas dengan warna sesuai selera, lalu gunting atau gunakan pisau pemotong untuk memotong kertas dengan desain yang diinginkan.

Festival lampion pertama kali digelar pada 2003 dan sejak itu menjadi daya tarik utama Takikawa saat musim dingin.

Belum lengkap berkunjung ke Takikawa kalau belum menikmati hidangan khasnya berupa jingisukan atau daging domba yang dibakar bersama dengan bawang bombai serta sayuran, seperti labu, wortel dan taoge yang disiram saus kecap asin. Setelah daging matang dapat dimakan dengan sayuran dan nasi. Sungguh sedap.

Sudah makan makanan gurih, saatnya mencari kudapan manis untuk pencuci mulut. Toko-toko kue menjadi lokasi yang harus dikunjungi karena beragam kue, seperti castella dan dorayaki memiliki cita rasa yang lezat karena dibuat dari bahan berkualitas tinggi.

Hokkaido yang menyumbang sekitar 50% produksi susu di Jepang, terkenal dengan produk-produk susu dan olahannya yang kaya rasa dan lembut. Untuk itu, walau di suhu minus, jangan sampai melewatkan mencoba es krim dan yoghurt yang terbuat dari susu segar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar