c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 November 2025

18:16 WIB

Tahun 2025 Diperkirakan Jadi Salah Satu Tahun Terhangat Sepanjang Sejarah

Tahun 2025 hampir dapat dipastikan akan menjadi tahun terhangat kedua atau ketiga sejak pencatatan dimulai, kemungkinan sama dengan tahun 2023 dan hanya sedikit di bawah tahun 2024.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Tahun 2025 Diperkirakan Jadi Salah Satu Tahun Terhangat Sepanjang Sejarah</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Tahun 2025 Diperkirakan Jadi Salah Satu Tahun Terhangat Sepanjang Sejarah</p>

Pejalan kaki melindungi wajah mereka dengan kardus bekas untuk menghindari terik matahari. Shutterstock/Toto Santiko Budi.

JAKARTA - Masyarakat di Indonesia mungkin terpapar panas matahari dan hujan secara seimbang sepanjang tahun 2025 ini. Meski di beberapa daerah, musim hujan mungkin lebih mendominasi sehingga menyebabkan bencana longsor atau banjir.

Tapi faktanya, tahun 2025 termasuk salah satu tahun paling hangat sepanjang sejarah. Para pakar bersepakat menyimpulkan tahun 2025 sebagai salah satu tahun terhangat, dan membentuk fase tiga tahun terhangat sepanjang sejarah dengan tahun 2023 dan 2004.

Tahun 2025 menjadi satu dari tiga tahun terhangat sepanjang sejarah sejak pencatatan dimulai, menurut data yang dirilis oleh Layanan Perubahan Iklim Copernicus (Copernicus Climate Change Service/C3S) Uni Eropa (UE) pada Kamis (6/11), sebagaimana dilansir dari Antara.

Menurut laporan tersebut, Oktober 2025 menjadi Oktober terpanas ketiga secara global menurut catatan lembaga tersebut.

Suhu udara permukaan global rata-rata pada Oktober adalah 15,14 derajat Celsius, 0,70 derajat di atas rata-rata periode 1991-2020 dan 1,55 derajat di atas tingkat praindustri (1850-1900). Data menunjukkan bahwa suhu tersebut 0,16 derajat lebih dingin dibandingkan rekor Oktober 2023 dan 0,11 derajat lebih dingin dibandingkan Oktober 2024.

Rata-rata 12 bulan dari November 2024 hingga Oktober 2025 berada di angka 1,50 derajat di atas tingkat praindustri, melanjutkan periode panjang suhu yang luar biasa tinggi.

Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem Perparah Kondisi Medis

C3S menyebut tahun 2025 hampir dapat dipastikan akan menjadi tahun terhangat kedua atau ketiga sejak pencatatan dimulai, kemungkinan sama dengan tahun 2023 dan hanya sedikit di bawah tahun 2024, yang merupakan tahun terhangat dalam catatan.

"Meskipun 2025 mungkin bukan tahun terhangat, namun, tahun ini hampir pasti akan masuk ke dalam tiga besar. Tiga tahun terakhir mencatat suhu yang luar biasa tinggi, dan rata-rata untuk periode 2023-2025 kemungkinan akan melebihi 1,5 derajat Celsius, untuk pertama kalinya dalam periode tiga tahun," kata Kepala Strategi Iklim C3S Samantha Burgess.

Suhu permukaan laut global pada Oktober tahun ini tetap mendekati rekor tertinggi, dengan rata-rata 20,54 derajat Celsius di wilayah antara 60 derajat lintang utara hingga 60 derajat lintang selatan. Suhu tersebut merupakan suhu tertinggi ketiga dalam catatan.

Pasifik Utara mencatat tingkat kehangatan yang ekstrem, sementara kondisi yang lebih dingin terpantau di wilayah tengah dan timur Pasifik ekuatorial, menunjukkan transisi menuju kondisi La Nina yang lemah, ungkap C3S.

Di Arktika, luas es laut adalah 12 persen di bawah rata-rata, menempati peringkat kedelapan terendah untuk bulan Oktober, sementara es laut Antarktika mencatat luas es terendah ketiga untuk bulan Oktober, atau 6 persen di bawah rata-rata, tunjuk data tersebut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar