Sunat Stapler, Metode Sunat Dengan Proses Yang Lebih Cepat

JAKARTA - Sunat atau khitan adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kulup yang menutupi kepala penis. Untuk agama atau tradisi tertentu, sunat merupakan kewajiban. Tapi, banyak juga yang melakukannya demi kesehatan.

Dilansir dari laman WebMD, American Academy of Pediatric (AAP) menyebutkan sunat pada bayi laki-laki dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih, infeksi menular seksual tertentu seperti HIV dan herpes, serta kanker penis pada masa dewasa. 

Sunat direkomendasi pada anak laki-laki dan mereka yang lebih tua, untuk mengobati kondisi medis seperti fimosis atau ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup.

Ada banyak metode untuk melakukan sunat, salah satunya adalah sunat stapler atau jepit. Metode ini cukup populer karena tidak memakan waktu lama dan proses penyembuhan pun dinilai lebih cepat.

Sunat stapler atau metode jepit melibatkan penggunaan stapler bedah untuk menghilangkan lapisan kulit penutup ujung penis atau kulup. Dalam prosesnya, pasien diberikan anestesi untuk memastikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit. Setelah anestesi diberikan, stapler bedah digunakan untuk memotong dan menghilangkan bagian kulit penutup ujung penis yang berlebihan.

Dibanding metode konvensional dengan pisau bedah, sunat stapler dianggap lebih cepat dengan durasi kurag dari 30 menit. Selain prosesnya yang relatif singkat, metode ini melibatkan luka yang lebih kecil dan trauma lebih sedikit pada jaringan. 

Proses Penyembuhan Sunat Stapler
Dengan demikian, waktu penyembuhannya pun relatif lebih singkat. Namun tergantung pula pada faktor-faktor seperti kesehatan individu, kepatuhan terhadap perawatan luka, dan instruksi pasca operasi yang diikuti. 

Pada minggu pertama setelah sunat stapler, pasien mungkin akan mengalami sedikit nyeri dan pembengkakan di area yang dioperasi. Biasanya, perdarahan ringan juga mungkin terjadi. 

Dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit atau antibiotik untuk membantu mengurangi nyeri dan mencegah infeksi. Pasien juga akan diberikan instruksi mengenai perawatan luka, seperti membersihkan area dengan lembut dan mengganti perban sesuai kebutuhan.

Lalu, pada minggu kedua hingga keempat, nyeri dan pembengkakan mulai berkurang secara bertahap. Luka yang dijahit dengan stapler biasanya mulai sembuh dan jaringan baru mulai membentuk diri. Pada bulan-bulan berikutnya, luka semakin sembuh dan jaringan baru berkembang sepenuhnya. 

Setelah menjalani sunat stapler, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari untuk memfasilitasi proses penyembuhan yang optimal. Menghindari melakukan aktivitas fisik yang berat atau olahraga intens selama beberapa minggu setelah sunat. Hal ini akan mencegah perdarahan, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi risiko komplikasi.

Setelah melakukan sunat, disarankan untuk tidak menggunakan pakaian ketat yang dapat menggesek atau mengiritasi area yang dioperasi. Selanjutnya, bagi orang dewasa perlu menghindari hubungan seksual selama beberapa minggu setelah sunat stapler atau sesuai dengan instruksi dokter. Aktivitas seksual yang terlalu dini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan risiko perdarahan atau infeksi.

Efek Samping Sunat Stapler
Efek samping yang umum terjadi setelah melakukan sunat stapler adalah ujung penis akan terasa nyeri atau terbakar pada awalnya. Area penis juga akan terlihat kemerahan, bengkak, dan beberapa pasien dapat mengalami keluarnya cairan kuning atau serosanguinous yang merupakan campuran darah dan cairan dari ujung penis. Hal ini adalah respons alami tubuh dalam proses penyembuhan.

Sisa staples yang digunakan dalam sunat stapler dirancang untuk terlepas dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah prosedur. Umumnya, staples sunat akan terlepas secara alami dalam rentang waktu 1 hingga 3 minggu. 

Proses pelepasan staples dapat bervariasi antara individu, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis staples yang digunakan dan kecepatan penyembuhan individu. Staples yang terlepas biasanya akan keluar dengan sendirinya melalui luka saat kulit sembuh.