26 November 2022
14:27 WIB
Penulis: Tristania Dyah Astuti
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Singapura menjadi salah satu negara di Asia yang memiliki sistem transportasi publik terbaik. Sebagian besar masyarakat di negara berjuluk The Lion City ini mengandalkan angkutan publik untuk bepergian dari satu destinasi ke destinasi lainnya.
Kebiasaan ini tidak tercipta begitu saja, berbagai regulasi cukup ketat dirancang oleh pemerintah setempat yang mengharuskan masyarakat lebih mengutamakan transportasi publik dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menuturkan pemerintah Singapura menjalankan pull and push strategy untuk membuat masyarakat terbiasa dengan angkutan umum.
Pull yang dimaksud ialah menyediakan angkutan publik dalam jumlah yang cukup dan memadai, membuat angkutan publik nyaman dan mudah diakses, serta ramah bagi siapa pun.
Selain itu, ruas jalan diprioritaskan untuk angkutan publik serta tersedianya jalur pejalan kaki yang aman serta jalur pesepeda.
Sementara push dituangkan dalam regulasi, di mana pemerintah setempat membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor, menaikan pajak kendaraan, mahal dan minimnya area parkir, sulitnya mendapatkan sim dan lain sebagainya.
“Di Singapura, pull and push strategy berjalan baik. Pull-nya itu mereka penuhi fasilitas transportasi umum, jalurnya ada, kemudian disetir dengan push lewat kebijakan yang membuat orang beralih (ke transportasi publik),” terang Djoko dihubungi Validnews, Jumat (25/11).
Ia melanjutkan, strategi pull and push ini merupakan konsep umum dalam memaksimalkan peran transportasi publik terutama di perkotaan.
Indonesia pun sementara menjalankan strategi ini. Namun, menurut Djoko pemerintah baru menjalankan strategi pull, di mana tersedianya beragam angkutan publik namun tidak didorong dengan regulasi sebagai strategi push yang membuat masyarakat beralih.
“Di Jakarta itu pull nya sudah ada menyediakan segalanya tapi sampai sekarang pun tidak bisa berubah kemacetannya karena kepala daerah gak punya nyali untuk strategi push itu,” tambahnya.
Padahal, regulasi yang ketat dapat menjadi cara jitu mengurai kemacetan sekaligus menekan emisi karbon dari kendaraan bermotor.
Pekerjaan Rumah Abadi Perbaiki Transportasi
Pemerintah khususnya di DKI Jakarta sebagai ibu kota perlu meningkatkan layanan transportasi publik. Strategi pull belum mendekati Singapura, jika melirik Singapura sebagai percontohan.
Di DKI Jakarta kata Djoko, justru yang sangat memerlukan perhatian adalah angkutan umum di daerah penyanggah seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
“Angkuran umum di Kota-kota penyangga Bodetabek juga harus dibenahi. Anggaran bantuan dari DKI Jakarta ke kota-kota penyangga diwajibkan memperbaiki fasilitas angkutan umum,” kata Djoko.
Selain itu, perlunya menyediakan transportasi publik yang saling terintegrasi, agar mempermudah mobilitas masyarakat. Tak lupa menambah armada, rute tujuan, serta tingkat kenyamanan dan keamanan.
Ketika strategi pull telah terpenuhi, langkah besarnya adalah melahirkan regulasi yang mendorong masyarakat mau menggunakan transportasi publik. Jika keduanya telah dijalankan dengan konsisten, menurut Djoko hanya butuh 2 tahun Jakarta bisa memiliki ekosistem transportasi yang baik dan golnya adalah mengurai kemacetan.