c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

27 Mei 2024

11:02 WIB

Sulitnya Deteksi Hipertensi Sebelum Sebabkan Komplikasi

Hipertensi menjadi kondisi pembuka berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner, stroke, gagal ginjal, aneurisma hingga kerusakan mata.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Sulitnya Deteksi Hipertensi Sebelum Sebabkan Komplikasi</p>
<p>Sulitnya Deteksi Hipertensi Sebelum Sebabkan Komplikasi</p>

Ilustrasi mengukur tekanan darah. Unsplash

JAKARTA - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri meningkat. Apabila kondisi ini dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, mulai dari penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal, aneurisma, dan kerusakan mata.

Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan setiap tahunnya ada 7,5 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi. Ini dikarenakan sebagian besar penderita hipertensi tidak mengalami tanda-tanda atau gejala dan biasanya pasien baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi. Diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Cibubur dr. Gerald Toreh, hipertensi dapat disebabkan oleh makanan yang kurang sehat.

Pasalnya, beberapa jenis makanan memang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Semisal, makanan tinggi garam, makanan olahan, makanan kaya lemak jenuh dan lemak trans, serta makanan tinggi gula. Pada makanan tinggi garam ini mengakibatkan retensi air.

Retensi air sendiri adalah kondisi saat jumlah cairan yang ada dalam tubuh terlalu banyak sehingga bisa menyebabkan beberapa permasalahan kesehatan, salah satunya meningkatkan tekanan darah.

"Begitu pula pada makanan kalengan, daging olahan, dan makanan cepat saji yang sering mengandung garam tinggi dan bisa meningkatkan terjadinya risiko hipertensi. Hal serupa juga terjadi pada makanan kaya lemak jenuh dan trans yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah," jelas dr. Gerald dalam keterangan tertulisnya.

Sementara pada makanan tinggi gula pun berlaku hal yang sama, di mana makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes melitus, dan hipertensi. Maka dari itu, dr. Gerald pun menyarankan agar masyarakat untuk mengurangi atau membatasi makanan kurang sehat yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Semisal, membatasi konsumsi garam hingga kurang dari 5gram per hari, dan mulai mengadopsi pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak.

Tidak ketinggalan, lakukan aktivitas fisik secara rutin setidaknya 30 menit per hari, seperti berjalan, bersepeda, ataupun berenang karena aktivitas fisik dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga bisa menurunkan risiko hipertensi.

"Hindari pula rokok dan konsumsi alkohol sebab kedua aktivitas tersebut bisa menaikkan tekanan darah yang berdampak pada potensi terjadinya hipertensi," tutup dr. Gerald.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar