21 Oktober 2025
16:56 WIB
Sulawesi Tenggara Penuh Atraksi Pariwisata, Simak Agendannya Di 2026
Sulawesi Tenggara telah merilis kalender pariwisata tahun 2026 yang mencakup tujuh agenda pariwisata utama yang akan dihelat di berbagai wilayah, dari Buton, Kendari hingga Baubau.
Editor: Andesta Herli Wijaya
kawasan mangrove di Desa Budo yang berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. ANTARA/HO- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
JAKARTA - Sulawesi Tenggara (Sultra) terkenal sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata menarik, menjadi tujuan dari wisatawan lokal hingga mancanegara sepanjang tahun. Kunjungan wisata ke sana juga jadi meriah karena beragam atraksi pariwisata yang digelar dalam wujud festival hingga atraksi lainnya yang memperkaya pengalaman para wisatawan.
Jika berencana melancong ke Sultra, ke Kendari ataupun Baubau, baiknya juga menyesuaikan dengan agenda pariwisata di sana. Pemerintah Sultra baru-baru ini memastikan beragam kegiatan pariwisata dan budaya akan digelar di Sultra sepanjang tahun 2026 nanti.
Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Hugua mengatakan, beragam festival tersebut bertujuan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan di Bumi Anoa, di samping mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi dan kawasan penyangganya.
Ia menyampaikan ada tujuh event utama yang akan berjalan di 2026, dikelompokkan menggunakan pendekatan klaster yang dikenal sebagai Wakatobi Beyond Seven Wonders.
"Pendekatan ini membagi wilayah Sultra ke dalam delapan zona pariwisata. Kawasan strategis pariwisata nasional dengan tujuh kawasan penyangga ini nantinya akan menggunakan pendekatan klaster," ungkap Hugua dilansir dari Antara, Selasa (21/10).
Dia menyebutkan bahwa masing-masing zona tersebut nantinya akan memiliki festival unggulan yang dijadwalkan berlangsung secara bergiliran selama lima sampai tujuh hari setiap tahunnya.
"Jadwal yang pasti ini bertujuan memberikan panduan jelas bagi wisatawan maupun pelaku usaha di seluruh kabupaten/kota, serta menghindari agenda yang tumpang tindih," ujarnya.
Baca juga: Konawe, Kabupaten Dengan Ragam Wisata Terbaik Di Sultra
Festival pariwisata utama yang akan dihelat Sultra mulai dari Festival Buton yang Berpusat di Keraton Bauba (meliputi wilayah Kota Baubau, Buton, Buton Tengah, dan Buton Selatan). Kemudian Festival Liangkabori Muna; Festival Rawa Aopa di Konawe Selatan, Bombana, dan sebagian Kota Kendari; Festival Pulau Padamarang di Kolaka; Festival Air Panas Wawolesea di Konawe; Festival Teluk Kendari dan Pulau Wawonii; serta Festival Mangrove Buton Utara yang menyoroti potensi kawasan mangrove terluas di Asia Tenggara sebagai wisata berkelanjutan.
Hugua juga berharap beragam festival tersebut ke depannya dapat masuk dalam Kalender Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa saat ini, Sultra telah memiliki dua kegiatan yang terdaftar di KEN, yakni Wakatobi Wave dan Festival Wowine.
"Konsistensi pelaksanaan tiap tahun akan menjadi kunci agar festival-festival tersebut bisa di kurasi oleh pemerintah pusat dan memperoleh pengakuan nasional, sehingga berpotensi mendapatkan dukungan dana APBN," ungkapnya.
Hugua menambahkan bahwa sebagai penanda dimulainya implementasi resmi kalender pariwisata ini, Pemprov Sultra akan mengawali rangkaian kegiatan pada tahun 2026 dengan menyelenggarakan Seminar Internasional bertema Sustainable Tourism di Kota Kendari.