c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

01 Maret 2023

09:31 WIB

Sulam Karawo Tutup Indonesia Fashion Week 2023

IFW 2023 ditutup oleh show penutup bertajuk 'Enchanting Karawo' hasil karya desainer kenamaan Indonesia, seperti Poppy Dharsono, Naniek Rachmat, Ai Syarif 1965, dan ENIJOE INDONESIQ.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Sulam Karawo Tutup Indonesia Fashion Week 2023
Sulam Karawo Tutup Indonesia Fashion Week 2023
Indonesia Fashion Week 2023 ditutup Sulam Karawo dari Gorontalo. Dok. IFW 2023

JAKARTA - Pekan mode Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 sukses digelar selama lima hari, yakni pada tanggal 22 hingga 26 Februari 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. 

Pada perhelatan ini, kain sulam asal Gorontalo Karawo menjadi fokus utama. Itu karena sama seperti wastra Nusantara lainnya, kain sulam Karawo memiliki keindahan dan keunikan yang hanya ada pada Gorontalo.
 
IFW 2023 ditutup oleh show penutup bertajuk 'Enchanting Karawo' hasil karya desainer kenamaan Indonesia, seperti Poppy Dharsono, Naniek Rachmat, Ai Syarif 1965, ENIJOE INDONESIQ, Wignyo, dan para pemenang Indonesia Young Fashion Designers Competition (IYFDC) 2023 Tethuna dari Gorontalo. 

Para desainer ini ditantang untuk menampilkan karya yang terinspirasi dari keindahan kain sulam Karawo.
 
 Lewat mengeksplorasi kain sulam Karawo, keenam perancang busana ini diharapkan setiap koleksinya dapat menginspirasi desainer-desainer muda, baik yang ada di Gorontalo atau daerah mana pun, agar lebih mengembangkan kreativitas mereka dalam berkarya menggunakan wastra Nusantara.

Dengan demikian, diharapkan terbentuk adanya kolaborasi antara asosiasi dan pemerintah dengan fokus utama pada pengembangan industri fesyen tanah air khususnya para pelaku UMKM.
 
 "Dengan keberhasilan kolaborasi antara IFW dan Pemerintah Provinsi Gorontalo di tahun ini, kami berharap agar dapat melakukan kerjasama dengan lebih banyak pemerintah daerah di kemudian hari agar wastra dari beragam daerah dapat diangkat dan dipromosikan lebih jauh dan lebih baik lagi," ungkap Presiden IFW sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono dalam keterangannya, Selasa (28/2).
 
Pagelaran IFW 2023 kali ini pun mengusung tema 'Sagara dari Timur', dengan tujuan untuk mengangkat adibusana dan wastra Nusantara khususnya yang berasal dari Timur Indonesia supaya tetap aktual, berkelas, dan mempunyai dampak ekonomi di seluruh ekosistem kreatif.
 
 Tidak hanya menghadirkan koleksi brand dan desainer yang mengangkat keindahan kain tradisional saja, ada pula tenant fesyen yang membawa koleksi muslim, kontemporer, aksesoris, hingga tenant kuliner.
 
 Meski belum sepenuhnya kembali normal, tetapi IFW 2023 alami peningkatan yang signifikan. Ini tampak dari adanya kenaikan jumlah pengunjung sebanyak 25% sejak hari pertama dan total transaksi yang mencapai Rp60 miliar.
 
 "Kami sangat senang melihat antusiasme tinggi tidak hanya dari para pencinta fashion, namun juga dari ekosistem pendukung industri ini. Baik dari para desainer, pemilik usaha, pengrajin, pemerintah daerah, pemerintah pusat, media, dan pengunjung," tutup Poppy.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar