c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

27 Oktober 2025

13:40 WIB

Studi: Obesitas Pada Anak Memengaruhi Pertumbuhan dan Ukuran Penis

Studi yang dilakukan menemukan adanya hubungan antara obesitas, lingkar pinggang dan lingkar panggul pada anak memerngaruhi ukuran penis saat dewasa. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Studi: Obesitas Pada Anak Memengaruhi Pertumbuhan dan Ukuran Penis</p>
<p>Studi: Obesitas Pada Anak Memengaruhi Pertumbuhan dan Ukuran Penis</p>

Ilustrasi anak memegang pisang. Foto: Freepik. 

JAKARTA - Sebuah penelitian dari Hanoi Medical University Hospital di Vietnam menemukan bahwa pria yang semasa kecil obesitas, cenderung memiliki penis yang lebih pendek saat dewasa. Ukuran penis tersebut tidak berkaitan dengan indeks massa tubuh saat ini, tetapi memiliki kaitan dengan ukuran pinggang dan pinggul.

Ukuran dan bentuk penis manusia kerap menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang, termasuk di kalangan medis. Bagi banyak pria, ukuran penis sendiri sering kali dikaitkan dengan kepercayaan diri dan maskulinitas.

Maka dari itu, para peneliti pun mencoba cari tahu hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan penis. Salah satunya adalah obesitas saat masih kanak-kanak. Obesitas diketahui menurunkan hormon testosteron selama pubertas, sementara testosteron penting untuk perkembangan penis.

Melibatkan 290 pria heteroseksual, studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine 2025 itu dilakukan selama dua kali, yakni pada Juni 2023 dan Juli 2024. Para peneliti mengukur tinggi partisipan, lingkar pinggang dan pinggul, dan penis partisipan. Partisipan juga ditanya mengenai indeks massa tubuh mereka saat berusia 10 tahun, usia sebelum mereka mencapai pubertas.

Hasilnya, 63% partisipan memiliki indeks massa tubuh normal saat berusia 10 tahun. Sisanya, mengalami berat badan berlebih dan obesitas. Namun, partisipan yang obesitas saat anak-anak cenderung memiliki penis yang lebih pendek saat dewasa, baik pada saat penis direnggangkan ataupun dalam keadaan rileks.

Para peneliti menduga, lingkar pinggang yang lebih besar pada saat dewasa membuat penis menjadi lebih pendek. Sementara lingkar pinggul yang lebih besar berkaitan dengan penis yang terlihat lebih panjang. Sementara ukuran penis tidak berkaitan dengan indeks massa tubuh partisipan saat dewasa.

"Obesitas saat kecil berkaitan dengan pertumbuhan penis, sementara obesitas saat dewasa berhubungan dengan tampilan penis dibandingkan ukuran sebenarnya. Perlu adanya intervensi dini untuk mengurangi dampak jangka panjang obesitas anak terhadap perkembangan penis," kata salah satu peneliti Bac Hoai Nguyen dikutip dari PsyPost.

Penelitian ini pun menunjukkan adanya kaitan antara obesitas dengan perkembangan penis. Kendati begitu, studi ini masih memerlukan penelitian lebih mendalam karena mungkin tidak merepresentasikan populasi secara umum.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar