c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

17 September 2025

08:22 WIB

Stres Hingga Kualitas Tidur Pengaruhi Kualitas Sperma

Stres berkepanjangan bisa memengaruhi tiga hormon kunci untuk kesuburan. Selain itu, waktu istirahat juga menjadi poin penting. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Stres Hingga Kualitas Tidur Pengaruhi Kualitas Sperma</p>
<p>Stres Hingga Kualitas Tidur Pengaruhi Kualitas Sperma</p>

Ilustrasi pasangan yang sedang hamil. Shutterstock/KAZLOVA IRYNA

JAKARTA - Ada sejumlah kondisi yang bisa memengaruhi kualitas sperma terkait dengan kesuburan laki-laki, salah satunya stres. Meski tidak serta merta, utamanya stres yang terjadi dalam jangka waktu panjang.

"Lebih dari enam bulan itu sangat berbahaya," ujar dokter spesialis andrologi, dr. Christian Christoper Sunnu.

Dirinya menjelaskan, stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar level hormon kortisol dan prolaktin yang berbahaya, karena menekan hormon kesuburan, seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH), dan testosteron.

Tiga hormon tersebut adalah kunci untuk kesuburan, di mana testosteron berfungsi sebagai ereksi, FSH untuk pembentukan sperma, serta LH untuk pembentukan testosteron, hormon itu semua saling berkaitan.

"Kalau kortisol tinggi, prolaktin tinggi, otomatis testosteron rendah, FSH rendah, LH juga rendah," tutur dia.

Selain itu, dr. Christian juga mengungkapkan bahwa penurunan kualitas sperma dipengaruhi karena kurangnya waktu tidur atau begadang. Idealnya tubuh membutuhkan waktu tidur sekitar 8,5 jam. Sayangnya masih banyak orang yang terbiasa tidur hanya 4 hingga 5 jam sudah merasa cukup.

Padahal apabila waktu tidur tidak tercukupi bisa membahayakan tubuh yang mengalami kelelahan kronis. "Tidur itu seperti tabungan, kalau kita tidak tabung tidur, kita akan kekurangan tidur atau namanya sleep depreviative,” imbuh dia.

Dikatakan, sleep depreviative bisa mengakibatkan sel-sel tidak bisa melakukan reparasi, termasuk salah satunya sel testis atau sel buah sakar.

Menurut dia, sel yang tidak direparasi dengan baik itu bisa terkumpul racun-racun karena tidak bisa buang.

"Sel-sel yang sudah rusak, dia tidak bisa perbaiki. Tertumpuklah racun-racun dan sel-sel yang sudah tua tadi, akibatnya spermanya jelek," ujarnya.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar