c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 Agustus 2025

16:27 WIB

Stres Bisa Pengaruhi Kesehatan Kulit, Begini Cara Mengatasinya

Saat Anda mengalami stres atau kecemasan, kondisi itu juga bisa berdampak pada kesehatan kulit yang disebabkan karena gangguan hormon. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Stres Bisa Pengaruhi Kesehatan Kulit, Begini Cara Mengatasinya</p>
<p>Stres Bisa Pengaruhi Kesehatan Kulit, Begini Cara Mengatasinya</p>

Seorang wanita kaget karena munculnya jerawat. Foto: Freepik. 

JAKARTA - Stres atau kecemasan yang dialami seseorang bisa menimbulkan kekacauan dalam metabolisme tubuh, kondisi ini pun dpaat menimbulkan masalah pada kesehatan kulit. 

"Stres dan kecemasan sangat mengganggu pikiran Anda sehingga dapat menimbulkan kekacauan dalam tubuh, menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang bisa membuat frustrasi sekaligus memalukan. Berbagai masalah, mulai dari jerawat, eksim, hiperpigmentasi, hingga rambut rontok dan sensitivitas kulit, dampak stres pada kulit Anda bisa sangat signifikan," kata ahli bedah plastik, kosmetik dan transplantasi rambut serta Direktur Medis DHI India, dr. Viral Desai, dilansir Hindustan Times. 

Sementara itu, dokter kulit di Indian Cancer Society dr. Satish Bhatia Mumbai menambahkan, kecemasan adalah bentuk stres yang memengaruhi sistem endokrin. Hal itu menyebabkan perubahan hormonal seperti kortisol, epinefrin, dan adrenalin, respons memicu berbagai perubahan fisik yang berkaitan dengan kecemasan.

Stres atau cemas, sebagaimana dikutip dari Antara, mengakibatkan pelepasan hormon stres seperti kortisol yang mengganggu keseimbangan alami kulit. Beberapa dampak dari kondisi tersebut seperti timbulnya jerawat karena adanya peningkatan produksi minyak, peradangan yang menyebabkan jerawat, komedo dan pori-pori tersumbat.

Stres juga memicu eksim yang menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan meradang serta psoriasis yang menyebabkan bercak gatal, bersisik dan ruam.

Kemudian rambut rontok berlebihan yang jika tidak diatasi menyebabkan kepadatan rambut secara bertahap. Kulit yang lebih sensitif juga bisa terjadi akibat stres seperti kemerahan, iritasi dan reaksi terhadap produk atau faktor lingkungan.

Penuaan kulit juga bisa terjadi karena penurunan produksi kolagen yang mengakibatkan munculnya garis halus, kerutan, bintik penuaan. Stres kronis atau parah dapat memicu gejala rosacea yakni menyebabkan kemerahan, pembuluh darah terlihat.

Untuk mengatasi masalah kulit akibat stres, dr. Desai menyarankan untuk melakukan aktivitas seperti meditasi, yoga atau latihan pernapasan dalam untuk membebaskan diri dari stres, kemudian tidur yang cukup selama 7-8 jam per malam untuk mengatur hormon stres.

Kemudian menggunakan produk perawatan kulit yang lembut, bebas pewangi, bebas karsinogenik, bebas pengawet dan hipoalergenik.

Konsultasi ke dokter juga diperlukan untuk mengatasi kulit dan mendapatkan perawatan kulit yang disesuaikan dengan kondisi seseorang.

“Selain berkonsultasi dengan dokter kulit, intervensi psikologis dapat menjadi krusial terutama bagi pasien muda yang mengalami masalah kulit,” ujar dokter Bhatia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar