30 September 2022
09:36 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Salah satu penyedia layanan advertising technology di Indonesia, StickEarn, meluncurkan layanan offline-to-online untuk iklan luar ruangan, dengan memadukan teknologi digital pada medium beriklan.
Layanan offline-to-online dari StickEarn merupakan layanan terbaru yang memadukan pengaruh iklan luar ruangan dan iklan digital, agar aset iklan yang dibuat bisa lebih terukur dan memiliki dampak lebih kuat.
Dengan menggunakan layanan offline-to-online dari StickEarn, setiap orang yang melewati satu titik iklan luar ruangan seperti billboard misalnya, akan dapat terpantau dengan baik dan data tersebut akan diolah.
Sehingga pengiklan dapat melakukan re-marketing dengan menghadirkan iklan digital pada orang-orang yang berada di sekitar titik billboard tersebut.
Layanan iklan offline-to-online ini diklaim akan membantu pengiklan di Indonesia untuk semakin dekat dengan target pasar mereka secara terpadu, mudah, dan menghasilkan data-data berguna untuk mengukur keberhasilan kampanye iklan serta kegiatan marketing mereka selanjutnya.
Sudah tersedia dan menjangkau seluruh Indonesia, layanan offline-to-online dari StickEarn ini juga dihadirkan sebagai komitmen perusahaan yang berdiri pada tahun 2017 itu.
"Pandemi mengubah strategi beriklan brand karena mobilitas target pasar yang juga terbatas. StickEarn membaca dan mengerti pola perubahan ini, serta mengembangkan teknologi-teknologi yang akan membantu banyak brand untuk kembali beriklan di luar ruangan setelah mobilitas masyarakat kembali pulih, seperti sekarang ini," kata Archie Carlson, CEO StickEarn.
Archie Carlson melanjutkan, di masa ini tuntutan pengiklan akan medium iklan luar ruangan yang dapat terukur dan menghasilkan data, sangat besar. Oleh karena itu, lewat layanan offline-to-online yang StickEarn luncurkan, akan menjawab kebutuhan tersebut.
Bahkan lewat layanan ini, StickEarn menawarkan perluasan jangkauan iklan luar ruangan hingga pengiklan juga dapat hadir sampai ke dunia digital, menyesuaikan kebutuhan pasar sebagai respon perubahan behavior dari audiens.
Lanskap iklan di Indonesia mengalami dinamika yang dipicu oleh pandemi Covid-19 yang berdampak pada angka belanja iklan dan pemilihan platform beriklan. Angka mobilitas manusia yang rendah, membuat sebagian brand mengalihkan belanja iklan mereka.
Nielsen Audience Measurement 2022 mencatat bahwa brand mengalokasikan dana belanja iklan mereka pada platform iklan yang dikonsumsi masyarakat saat pembatasan sosial. Seperti televisi dan digital; angka belanja iklan pada platform iklan tersebut meningkat masing-masing di 8% dan 6%.
Kembali normalnya mobilitas masyarakat di tahun 2022 telah menyamai dengan angka mobilitas di tahun-tahun sebelum pembatasan sosial diberlakukan.
Dampaknya, kebutuhan belanja iklan luar ruangan meningkat hingga lebih dari 8.000% dibandingkan dengan masa awal pandemi, sehingga tingkat okupansi media iklan luar ruangan sekarang mencapai 68.83%.
"Angka mobilitas yang membaik dan menyentuh angka sebelum pembatasan sosial, adalah momentum yang tepat bagi pengiklan untuk berinvestasi pada brand dengan lebih leluasa. StickEarn dengan teknologi yang kami kembangkan, menangkap data mobilitas tersebut untuk memperkuat aktivitas beriklan bagi pengiklan sehingga strategi offline-to-online dapat dilakukan untuk menggandakan eksposur, yang akan berpengaruh ke angka penjualan," tutup Archie