c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 April 2025

17:57 WIB

Stem Cell Ortopedi Di Indonesia Lebih Unggul Dari Negara Tetangga

Teknologi terapi sel punca atau stem cell ortopedi di Indonesia disebut lebih unggul jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. 

<p><em>Stem Cell</em> Ortopedi Di Indonesia Lebih Unggul Dari Negara Tetangga</p>
<p><em>Stem Cell</em> Ortopedi Di Indonesia Lebih Unggul Dari Negara Tetangga</p>

Ilustrasi terapi Stem Cell. Shutterstock/Arif biswas

JAKARTA - Teknologi dan fasilitas pelayanan terapi sel punca atau stem cell ortopedi di Indonesia memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Untuk aplikasi stem cell di tulang belakang, saya berani mengatakan kita lebih superior barangkali dibanding Singapura dan Malaysia," kata dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang, dr. Rahyussalim, dikutip dari Antara, Selasa (29/4).

Keunggulan terapi sel punca ortopedi, ditunjukkan oleh banyaknya pasien dari mancanegara yang menjalani terapi regenerasi jaringan tulang dan sendi tersebut di Indonesia.

"Ada dari Eropa dan ada beberapa pasien saya ada dari Amerika juga. Jadi artinya opsi stem cell ini tidak banyak dikerjakan oleh negara-negara luar. Ini yang kami sampaikan bahwa basis layanan kita itu riset ya jadi mereka datang ke sini," ujar dia.

Selain itu, mendapatkan sel punca dari plasenta manusia tidak menjadi hambatan di Indonesia. Sedangkan di luar negeri, umumnya sel punca yang digunakan berasal dari hewan.

Selain teknologi dan fasilitas mumpuni, dokter yang juga menjabat Kepala UPT Layanan Sel Punca RSCM itu menyatakan, Indonesia juga memiliki tenaga medis yang memadai untuk melakukan terapi sel punca ortopedi.

"Ada Indonesian Orthopedic Mechanobiology Society (IOMBS), di mana dokter-dokter yang mengimplementasikan stem cell dalam praktik ortopedi berkumpul. Ini menunjukkan bahwa keahlian di bidang ini sudah mapan," jelasnya.

Seperti diketahui, Sel punca atau stem cell merupakan sel yang belum terspesialisasi sehingga memiliki kemampuan berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh lain dengan fungsi yang spesifik. Dalam dunia medis, terapi sel punca digunakan untuk membantu memperbaiki dan meregenerasi jaringan tubuh yang rusak akibat penyakit atau cedera. 

Menurut dr. Rahyussalim, terapi sel punca bisa meregenerasi jaringan yang rusak di tulang, sendi, otot, dan saraf akibat penyakit maupun cedera. Ia menambahkan, terapi ini bisa dijalani oleh pasien dari semua umur.

Dikatakan, frekuensi terapi sel punca berbeda-beda tergantung kerusakan yang dialami pasien. Untuk kerusakan parah memerlukan tiga sampai empat kali terapi untuk bisa mendapatkan hasil maksimal, sedangkan untuk kerusakan ringan, cukup mendapatkan satu kali tindakan agar bisa pulih.

Akan tetapi, persoalan pembiayaan masih menjadi salah satu hambatan mengenai akses terapi sel punca ortopedi untuk masyarakat luas, mengingat biayanya yang terbilang tinggi. BPJS Kesehatan belum bisa menanggung biaya terapi ini karena sifatnya yang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Oleh karena itu, dr. Rahyussalim mendorong perusahaan asuransi swasta untuk mulai melayani pembiayaan terapi sel punca ortopedi.

"Saya berharap pemerintah mendorong asuransi-asuransi swasta itu untuk menanggung pembiayaan layanan stem cell," ujar dia.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar