11 Desember 2021
15:59 WIB
Penulis: Kevin Sihotang
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Jaringan usaha TV kabel premium kenamaan, Starz, berpeluang untuk berdiri sendiri dan lepas dari perusahaan induknya, Lionsgate. Hal ini menyusul upaya ekspansi Lionsgate mengeksplorasi opsi mendirikan layanan TV premium berbayar dan platform streaming lainnya.
Sejak awal November lalu, Lionsgate sudah mengatakan bahwa tim manajemen mereka sedang menjajaki beberapa strategi alternatif untuk unit bisnis Starz-nya. Beberapa opsi yang muncul adalah melepas (spin-off) Starz secara penuh atau sebagian, atau adanya pemisahan transaksi di antara keduanya di tengah berlanjutnya upaya konsolidasi industri tersebut.
Dilaporkan The Hollywood Reporter, Lionsgate kini juga tengah didekati sebuah perusahaan film dan entertainment lain untuk menggaet atau mengakuisisi Starz. CEO Starz, Jeffrey Hirsch mengatakan bahwa ini merupakan peluang bagus untuk Starz dalam mengembangkan usaha bisnis mereka di bidang layanan TV premium.
“Sebagai perusahaan yang berdiri sendiri, ada peluang untuk mempercepat pertumbuhan (bisnis),” kata Hirsch, dikutip dari THR, Sabtu (11/12).
Hirsch juga menambahkan, sebenarnya Starz sudah distruktur dan ditentukan sebagai unit bisnis yang berdiri sendiri sejak bergabung dengan Lionsgate beserta studio operasionalnya. “Kami memiliki CFO, kami memiliki kepala SDM, kami memiliki grup pemasaran yang terpisah. Jadi semua personil sudah berada di tempatnya masing-masing,” terang Hirsch.
“Masyarakat bereaksi positif terharap pemberitaan (pemisahaan Starz) tersebut, jadi saya pikir dewan dan pemegang saham kami selaras dalam melakukan sesuatu yang struktural untuk bisnis ini,” lanjutnya.
Meski demikian, Hirsch mengatakan bahwa menyatukan sinergi pekerjaan di antara Starz dan Lionsgate masih dapat diwujudkan, sekali pun Starz sudah berdiri sendiri dan sudah mendapatkan investor baru untuk mendukung produksi layanan TV berbayar dan platform streaming-nya sendiri yang terpisah dari aset studio Lionsgate.
“Pekerjaan yang telah kami lakukan akan terus berlanjut baik kami adalah perusahaan yang sama maupun perusahaan terpisah, kami adalah (perusahaan) pembeli konten yang besar,” tegas Hirsch.
Starz adalah saluran TV berbayar yang mirip dengan HBO dan Showtime yang sama-sama menawarkan Over The Top (OTT) services yang memiliki 18 juta pelanggan streaming secara global. Program-program yang disajikan Starz meliputi waralaba Power, Blindspotting dan Hightown. Lionsgate sendiri mengakuisisi Starz sejak tahun 2016 dengan nilai sebesar US$ 4,4 miliar.
Hirsch sendiri mengaku akan mengesampingkan jenis-jenis iklan video-on demand versi Starz, melainkan hanya akan mengandalkan model bisnis berlangganan atau subscription yang sudah diluncurkan secara internasional.
“Anda tidak akan melihat kami bersaing dengan Amazon dan Rokus karena kami tidak mencoba untuk mengendalikan konsumen,” pungkasnya.