c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

11 Juni 2025

12:28 WIB

Spesies Baru Katak Pohon Endemik Sulawesi, Rhacophorus Boeadii

BRIN berhasil mengidentifikasi spesies baru katak pohon endemik Sulawesi dari genus Rhacophorus yang diberi nama Rhacophorus boeadii. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Spesies Baru Katak Pohon Endemik Sulawesi, Rhacophorus Boeadii</p>
<p>Spesies Baru Katak Pohon Endemik Sulawesi, Rhacophorus Boeadii</p>

seorang naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB)

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies baru katak pohon endemik Sulawesi dari genus Rhacophorus. Spesies tersebut sebelumnya ditemukan di dua lokasi berbeda, yakni Gunung Katopasa, Sulawesi Tengah (Sulteng); dan Gunung Gandang Dewata, Sulawesi Barat (Sulbar).

Spesies baru tersebut diberi nama Rhacophorus boeadii, sebagai penghormatan kepada mendiang Drs. Boeadi, seorang naturalis dan ilmuwan dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB). 

Boeadi merupakan sosok yang telah berkontribusi terhadap dunia ilmu zoologi dan konservasi satwa herpetofauna di Indonesia.

"Katak ini berukuran sedang dengan panjang tubuh jantan sekitar 40-45 mm dan betina 48-54 mm. Ciri khas lainnya, termasuk moncong jantan yang miring, kulit punggung kasar dengan bintik putih, serta pola bercak putih di sisi tubuh," kata Peneliti Herpetologi BRIN, Amir Hamidy di Jakarta, Rabu.

Amir mengungkapkan analisis morfologi, genetika, serta suara panggilan jantan, mendukung bahwa spesimen ini adalah spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya.

"Kami sangat antusias dengan penemuan ini karena semakin membuka wawasan terhadap kekayaan biodiversitas Sulawesi yang unik," ujarnya.

"Namun kami juga khawatir karena habitatnya yang terspesifikasi pada hutan dataran tinggi sangat rentan terhadap ancaman kerusakan habitat dan perubahan iklim," lanjut Amir sebagaimana dikutip dari Antara.

Sebagai bagian dari kawasan Wallacea, kata Amir, Pulau Sulawesi dikenal sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisme tinggi, terutama untuk kelompok amfibi.

Sayangnya tekanan terhadap habitat alami terus meningkat dan menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan spesies endemik. Oleh karena itu, ia mendorong kepada seluruh pemangku kepentingan terkait agar meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, demi menjaga habitat alami flora dan fauna endemik Indonesia.

Diketahui, temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Zootaxa (5569 (2): 201–230) dan menjadi referensi penting dalam studi taksonomi serta konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar