07 Mei 2025
14:24 WIB
Smegma, Zat Alami Dalam Organ Intim Yang Bisa Membatu
Smegma sendiri merupakan kumpulan zat berwarna putih agak kekuningan dan kecokelatan yang terbentuk dari sel kulit mati, minyak, keringat, dan cairan lainnya.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi gangguan pada organ intim pria. Shutterstok/dok
JAKARTA - Beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan di media sosial mengenai seorang pria di Taiwan yang saat sedang mandi dan menemukan sebuah 'bongkahan keras' terjatuh dari alat kelaminnya. Mengira itu adalah batu ginjal, pria tersebut segera ke rumah sakit untuk memperoleh pemeriksaan klinis.
Ternyata setelah diperiksa, 'bongkahan' tersebut bukanlah batu ginjal, melainkan smegma yang sudah mengeras.
Dilansir dari Verywell Health, smegma sendiri merupakan kumpulan zat berwarna putih agak kekuningan dan kecokelatan yang terbentuk dari sel kulit mati, minyak, keringat, dan cairan lainnya yang berada di lipatan organ intim.
Smegma merupakan sesuatu alami yang diproduksi oleh tubuh untuk menjaga agar area di sekitar organ intim tetap lembap dan terlubrikasi. Hanya saja, smegma dapat mengeras dan menimbulkan ketidaknyamanan apabila tidak dibersihkan secara rutin.
Umumnya, smegma ditemukan di bawah kulup penis pada pria yang belum disunat, di bawah kepala penis, dan sekitar lipatan labia dan klitoris. Teksturnya sendiri seperti keju dan sering kali memiliki bau tidak sedap. Kondisi inilah yang sering menyebabkan penis memiliki aroma tidak sedap.
Penumpukan smegma di alat kelamin sebenarnya tidak berbahaya, tetapi jika berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan infeksi, salah satunya infeksi saluran kemih (ISK). Selain itu, smegma juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas seksual pada pria dan wanita.
Pada wanita, smegma yang menumpuk di sekitar klitoris dapat mengeras dan menyebabkan adhesi sehingga menimbulkan gejala nyeri pada klitoris, bengkak dan kemerahan, sampai mengurangi sensitivitas klitoris dan kemampuan orgasme.
Sementara itu, pada pria, smegma yang tidak pernah dibersihkan bisa terjebak di antara kulup dan kepala penis sehingga menimbulkan rasa nyeri. Begitupun phimosis, kondisi ketika kulup tidak bisa ditarik kembali dari kepala penis akibat ada smegma yang menumpuk. Rasa nyeri dan bau tidak sedap pada penis pun menurunkan gairah seksual pada pasangan.
Lantas, bagaimana cara mengatasi smegma agar tidak menumpuk dan mengeras? Pastikan selalu membersihkan organ intim secara rutin, terutama pria yang tidak sirkumsisi karena kondisi ini lebih banyak terjadi pada pria yang tidak sirkumsisi.
Hindari membersihkan organ intim dengan sabun beraroma karena bisa menyebabkan iritasi dan peradangan. Selalu kenakan pakaian dalam berbahan sejuk untuk mengurangi keringat pada organ intim dan jangan terlalu sering mengenakan celana jeans yang ketat. Dengan begitu, penumpukan smegma pada organ intim bisa dihindari.