c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

08 Oktober 2025

19:22 WIB

Smartband Pemantau Kolesterol Hingga Gula Darah Karya Mahasiswa Unpad

Metaband dirancang oleh mahasiswa Universitas Padjajaran sebagai alat dengan fitur pengukuran lengkap, mencakup pengukuran kadar kolesterol, glukosa, serta tekanan darah.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted"><em>Smartband</em> Pemantau Kolesterol Hingga Gula Darah Karya Mahasiswa Unpad</p>
<p id="isPasted"><em>Smartband</em> Pemantau Kolesterol Hingga Gula Darah Karya Mahasiswa Unpad</p>

MetaBand, Smartband karya mahasiswa Universitas Padjajaran. Dok: Unpad.

JAKARTA - Mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) menciptakan sebuah alat pendeteksi kesehatan jenis smartband yang inovatif, bernama Metaband. Inovasi ini menawarkan fungsi lengkap dalam satu alat ringkas yang efektif untuk membaca dinamika fisiologis tubuh.

Dari situlah muncul inisiatif mengembangkan alat yang bisa menjadi solusi, dengan wujud sederhana selayaknya smartband. Alat itu dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), dan dinamakan dinamakan MetaBand.

Alat yang masih berwujud prototipe ini merupakan smartband berbasis teknologi Near-Infrared Spectroscopy (NIRS). Sensor NIRS diintegrasikan dengan mikrokontroler, serta fotodioda yang dikalibrasi, sehingga bisa menghasilkan pengukuran akurat kadar kolesterol, glukosa, serta tekanan darah penggunanya.

Cakupan fitur itu terbilang lengkap jika dibandingkan dengan banyak produk smartband canggih yang beredar di pasaran saat ini. kemampuan pemantau kesehatan yang ada pada smartband saat ini, umumnya belum mencakup seluruh indikator kesehatan, khususnya terkait sindrom metabolik. 

Bahkan alat pemantau kesehatan secara khusus pun belum ada yang menawarkan kemampuan memantau sindrom metabolik, atau sekelompok kondisi yang terjadi bersamaan yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke hingga diabetes tipe 2.

Padahal kemampuan tersebut dinilai penting, di tengah kondisi tingginya risiko kesehatan yang dialami individu dengan sindrom metabolik, terutama terhadap penyakit jantung dan diabetes.

Untuk mengukur kadar glukosa, MetaBand mengandalkan lampu infra merah dengan panjang gelombang 1.550 nanometer. Sementara untuk kolesterol, sinar lampunya berpanjang gelombang 1.720 nanometer. Dan pengukuran tekanan darah menggunakan lampu infra merah dengan panjang gelombang 940 nanometer.

Hasil pengukuran tersebut nantinya bisa ditampilkan secara real-time pada layar MetaBand dengan indikator warna yang menunjukan tingkat kesehatan penggunanya. Warna hijau berarti normal, kuning artinya harus waspada, dan merah berarti berkadar tinggi. Sistem ini dirancang agar mudah dipahami pengguna sekaligus memberikan informasi praktis untuk menjaga kesehatan.

Baca juga: Smart Robotic IMTA Cage, Sistem Keramba Dengan Robot Cerdas

Dengan sistem berbasis Internet of Things (IoT), MetaBand juga hadir dengan aplikasi pendukung, yang bisa menyimpan berbagai data hasil perhitungan kesehatan penggunanya. Selain menyimpan, aplikasinya juga dilengkapi fitur lain sebagai pelengkapnya, yakni pengukuran trigliserida, ukuran lingkar pinggang, berat badan, dan indeks massa tubuh.

Kemampuan komprehensif yang dimiliki MetaBand  hasil dari riset dan inovasi tim lintas disiplin ilmu. Para mahasiswa yang terlibat dalam inovasi ini mulai dari ketua tim Melsya Meira Syalsabilla dan Fahra Dina Qoyyimah dari Ilmu Keperawatan, Amar Jamaludin (Teknik Elektro), Naufal Nuha Fahreza (Teknik Elektro), dan Maris Lumban Gaol (Ilmu Sejarah).

Mereka berharap alat ini selain bisa berkontribusi nyata dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, juga bisa mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar