c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

28 Mei 2024

15:09 WIB

Sinta Nuriyah Berencana Bangun Diorama Gus Dur

Istri Presiden keempat Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah berencana untuk membangun diorama Gus Dur berkolaborasi dengan ANRI. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Sinta Nuriyah Berencana Bangun Diorama Gus Dur</p>
<p>Sinta Nuriyah Berencana Bangun Diorama Gus Dur</p>

Istri Presiden keempat Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah saat mengunjungi Gedung Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno, Jakarta Barat. (ANTARA/HO-ANRI)   

JAKARTA - Terinspirasi dari Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno, Sinta Nuriyah berencana untuk membuat diorama  KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Diorama itu nanti diharapkan menjadi salah sayi bagian dari bangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara. 

"Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno yang dibangun ANRI akan menjadi tolak ukur dalam pembangunan Diorama Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid," kata Sinta, istri Presiden keempat Republik Indonesia Gus Dur itu.

Dirinya mengemukakan, inisiasi kunjungan tersebut bermula dari adanya program autentikasi spesimen tanda tangan Gus Dur yang dilaksanakan ANRI di kediamannya yang berlokasi di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Mei 2023.

Ia juga menyampaikan rencana kolaborasi bersama ANRI untuk pelaksanaan kegiatan Gerakan Nurani Bangsa yang bakal digelar di Gedung Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala ANRI, Imam Gunarto mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pembangunan pameran tetap arsip statis untuk seluruh Presiden RI, termasuk salah satunya Pameran Tetap Arsip Statis Presiden KH. Abdurrahman Wahid.

"Dalam waktu dekat, ANRI akan berupaya membantu dari aspek materi dalam pembangunan Diorama Presiden KH. Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta Selatan," kata dia.

Untuk diketahui, Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno dibangun pada tahun 2019 dan terdiri dari empat lantai dengan luas interior sekitar 3.211 meter persegi.

Pada gedung pameran tersebut, terdapat arsip yang menjadi memori dunia yang telah ditetapkan UNESCO pada Mei 2023, yakni arsip pidato Presiden Sukarno di Sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, pada 1960 berjudul "To Build the World Anew" dan arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) I.

"Penyelenggaraan pameran arsip statis sejalan dengan salah satu misi ANRI, yakni memberikan akses arsip kepada publik untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian, dan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan rakyat sesuai peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatan bangsa," tutur Imam.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar