14 September 2024
08:00 WIB
Sigap Mengatasi Stres Ketika Burnout Karena Pekerjaan
Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi pekerja sedang stres. Shutterstock/PBXStudio
JAKARTA - Stres akibat pekerjaan kerap menjadi masalah serius yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari kesehatan fisik dan mental. Bahkan, stres akibat pekerjaan juga mampu mengurangi kualitas hidup.
Tekanan yang terus-menerus di tempat kerja, tenggat waktu yang ketat, serta beban tanggung jawab berat sering kali menyebabkan kelelahan, kecemasan, dan bahkan burnout, yang pada akhirnya dapat mengganggu keseimbangan hidup dan menurunkan produktivitas serta kepuasan kerja.
Studi yang dilakukan Future Forum, mengungkapkan sebanyak 46% wanita mengaku mengalami burnout dibanding pria. Semakin muda usia, semakin besar kemungkinan Anda mengalami burnout, dengan 48% pekerja di bawah usia 30 tahun mengatakan mereka merasa kelelahan di tempat kerja dibandingkan dengan 40% pekerja berusia 30 tahun ke atas.
Sementara itu, menurut laporan baru yang dirilis hari ini oleh lembaga nirlaba Global Wellness Institute (GWI), Indonesia masuk dalam 10 besar pasar wellness terbesar di Asia Pacific tahun 2022 sebesar US$49 miliar. Meski belum mencapai puncak, pertumbuhan pasar wellness Indonesia tergolong moderat, yaitu 5,9% antara tahun 2020-2022.
"Stres adalah respons alami tubuh terhadap tekanan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita," ujar dr. Andira Utami, ahli kesehatan dan pakar nutrisi, melalui keterangan yang diterima.
Dokter Andira Utami juga menyarankan berbagai cara efektif untuk mengatasi stres kerja dan kurang bergerak. Ia merumuskan sejumlah tips praktis yang dapat membantu keluar dari kondisi burnout dan kembali menjalani hidup lebih sehat dan bahagia.
Perlu melakukan aktivitas fisik sederhana
Saat kurang bergerak akibat terlalu lama duduk di meja kerja, Anda dapat melakukan peregangan dengan gerakan sederhana. Anda bisa melakukannya sambil duduk di meja, seperti mengangkat kaki, memutar pergelangan tangan, atau menggerakkan kepala.
"Ulangi gerakan tersebut beberapa kali untuk meredakan ketegangan otot," ucapnya.
Setelah itu, manfaatkan waktu istirahat untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar kantor atau lingkungan sekitar. Menggunakan tangga juga dapat menjadi cara efektif untuk berolahraga ringan sambil meningkatkan detak jantung.
Jangan lupa untuk manajemen waktu
Hindari menumpuk terlalu banyak pekerjaan dalam satu waktu dengan memprioritaskan tugas-tugas penting. Dia pun menyarankan untuk menggunakan metode Eisenhower.
Eisenhower atau Kotak Prioritas, adalah sebuah teknik manajemen waktu yang dikembangkan oleh Dwight D. Eisenhower, Presiden Amerika Serikat ke-34. Metode ini membantu dalam mengatur dan memprioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya.
Anda dapat membagi tugas menjadi empat kategori yakni penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, serta tidak penting dan tidak mendesak.
Pentingnya nutrisi yang cukup dan sehat
Kemudian, mulai hari dengan sarapan yang mengandung protein, serat, dan karbohidrat kompleks seperti oatmeal atau telur. Pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan, yogurt, atau buah-buahan di antara waktu makan, dan batasi konsumsi makanan cepat saji serta minuman tinggi gula.
Tidak lupa untuk membiasakan minum air putih sepanjang hari untuk mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan kelelahan dan mengurangi konsentrasi.
"Batasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol, karena bersifat diuretik dan dapat meningkatkan produksi urin," sebutnya.
Kenali cara ketika stres melanda
"Jika stres memuncak, coba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam. Tarik napas dalam hingga perut mengembang, tahan selama 3-4 detik, dan hembuskan perlahan melalui mulut seolah-olah sedang meniup lilin. Ulangi selama beberapa menit untuk meredakan ketegangan," terangnya.
Namun, jika mengalami kesulitan dalam mengelola stres, dirinya menegaskan untuk tidak ragu berkonsultasi dengan psikolog atau ahli kesehatan lainnya.
"Diskusikan perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau rekan kerja yang dipercayai, supaya mendapatkan dukungan emosional dan perspektif yang dapat membantu mengatasi stres dengan lebih efektif," pungkasnya.