c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

18 September 2021

15:27 WIB

Shang-Chi Berpotensi Dilarang Tayang di China

Hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah AS dan pemerintah China juga turut menjadi penyebabnya

Penulis: Kevin Sihotang

Shang-Chi Berpotensi Dilarang Tayang di China
Shang-Chi Berpotensi Dilarang Tayang di China
Poster "Shang-Chi and the Legend of Ten Rings" (2021). (Twitter/shangchi)

JAKARTA - Film besutan Marvel terbaru, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings, kemungkinan akan dilarang tayang di China. Pelarangan ini menjadi sesuatu yang ironis, mengingat film Shang-Chi justru menuai banyak pujian, karena merepresentasikan kultur dan nilai-nilai Asia, khususnya China di dalamnya.

Namun, ada pernyataan sang aktor utama, Simu Liu dalam sebuah wawancara dengan CBC yang diadakan pada 2017 lalu yang mendapat respons negatif dari warganet. Wawancara lama itu kembali muncul ke permukaan seiring kesuksesan film Shang-Chi di seluruh dunia.

“Ketika saya masih muda dulu, orangtuaku akan mengatakan kepadaku mengenai cerita-cerita ini tentang bertumbuh dewasa di negara komunis China, di mana kamu melihat banyak orang sekarat karena kelaparan,” kata aktor yang kini berusia 32 tahun tersebut, dikutip dari Republic World, Sabtu (18/9).

“Mereka (orang-orang China, red.) hidup di dunia ketiga. Mereka menganggap Kanada sebagai mimpi, sebagai tempat di mana mereka bisa pergi untuk bebas dan menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk anak mereka,” lanjutnya.

Sebagai informasi, Simu Liu dilahirkan di China dan pindah ke Kanada pada usia 5 tahun. Perkataan Simu dalam wawancaranya itu diakuinya sebagai refleksi dirinya dan keluarganya yang adalah imigran dari China.

Wawancara tersebut dilakukan ketika dilaksanakannya peringatan hari Canada 150 atau the 150th Anniversary of Canada. Canada 150 adalah hari untuk memperingati bersatunya beberapa wilayah atau provinsi seperti Quebec, Ontario, New Brunswick, dan Nova Scotia menjadi Dominion of Canada.

Kata-kata Simu itu lantas mendapat protes keras dari warganet khususnya warga China. Banyak warganet China meminta agar Shang-Chi tidak tayang di negaranya.

Kecuali China
Film Shang-Chi sendiri terbilang sukses meskipun dirilis di tengah pandemi covid-19. Dilansir dari Forbes, film tersebut berhasil meraup pendapatan hingga lebih dari US$ 300 juta secara global, melewati rekor yang dipegang Black Widow dengan total pendapatan US$ 184 juta dan Fast Furious 9 dengan pendapatan US$ 170 juta.

Di kawasan Asia, Shang-Chi memperoleh pendapatan US$ 23 juta khususnya di Asia Pacific pada awal perilisannya. Film tersebut merajai bioskop-bioskop khususnya di negara Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Singapura. Berikutnya, Shang-Chi juga diperkirakan akan laku keras di Hong Kong.

Ironisnya, hampir semua negara di Asia memuji film tersebut, kecuali China. Dilansir dari New York Times, di China, Shang-Chi belum diputar di bioskop-bioskop domestik. Hal ini disebabkan kebijakan pemerintah China yang tengah mengawasi pasar filmnya.

Diduga, hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah AS dan pemerintah China juga turut menjadi penyebabnya. Kemudian, China dikabarkan tengah berupaya untuk terus “menjauh” dari pengaruh bidaya-budaya barat.

Selain film, pemerintah China juga tengah membatasi peredaran buku-buku barat dan mengurangi pelajaran Bahasa Inggris bagi rakyatnya. Ditambah kasus wawancara sang aktor yang kembali menyeruak ke publik, kemungkinan besar Shang-Chi tidak memiliki kesempatan untuk tampil di negara yang “diwakilkannya” itu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar