29 Oktober 2024
18:06 WIB
Sering Dianggap Sepele, Ini Dampak Biarkan Gigi Ompong
Dianggap biasa saja, padahal kalau dibiarkan begitu saja, gigi ompong dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, khususnya mulut.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Ilustrasi anak dengan gigi yang tanggal. Freepik
JAKARTA - Masalah kesehatan gigi, seperti gigi berlubang dan kehilangan gigi menjadi permasalahan yang cukup umum di Indonesia. Salah satu yang cukup banyak adalah mengenai gigi tanggal atau ompong.
Data Kementerian Kesehatan tahun 2023 bahkan menyebut proporsi gigi yang hilang, dicabut, ataupun tanggal di Indonesia mencapai 21%. Penyebaran tertinggi ada pada individu usia 65 tahun ke atas, sebesar 46,5%.
Banyak orang berpikir kalau gigi ompong bukanlah permasalahan yang besar. Padahal kalau dibiarkan begitu saja, hal ini dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, khususnya kesehatan mulut.
Apa saja dampak membiarkan gigi ompong? Berikut ragam dampak membiarkan gigi ompong dari Polident.
Berdampak pada kemampuan bicara
Kehilangan gigi dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berbicara. Saat kehilangan satu atau beberapa gigi, cara pelafalan ketika berbicara bisa berubah dan pengucapana menjadi kurang jelas, sehingga mengganggu komunikasi sehari-hari.
Padahal bisa berbincang dan berbagi kebahagiaan tanpa hambatan, terutama dengan orang-orang tersayang.
Sulit mengunyah dan menelan
Kehilangan gigi dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengunyah dengan baik sehingga membatasi jenis makanan yang bisa dikonsumsi.
Hal ini juga berpotensi menyebabkan kurangnya kecukupan gizi karena sulitnya mengonsumsi makanan yang bervariasi. Hal ini tentu perlu dihindari utamanya bagi kelompok usia tertentu yang membutuhkan asupan nutrisi yang tetap tercukupi setiap harinya.
Tak hanya itu, keterbatasan ketika makan ini juga bisa membuat seseorang merasa terasing dari berbagai pengalaman sosial dan terhalang untuk menikmati makanan favoritnya dengan orang-orang terdekat.
Perubahan struktur wajah
Kehilangan gigi dalam jangka panjang dapat mengubah struktur wajah. Tanpa gigi, tulang rahang lambat laun akan menyusut, membuat wajah terlihat lebih tua dan cekung, yang berpengaruh pada penampilan seseorang.
Kehilangan gigi menyebabkan otot-otot wajah kehilangan penopangnya yang berakibat pada tampilan wajah yang lebih berkerut dan terlihat lebih tua.
Perubahan ini mengakibatkan perubahan fisik pada wajah, seperti sudut mulut yang menurun, penipisan bibir, tampilan bibir atas yang lebih panjang, serta hidung yang tampak lebih besar karena hilangnya dukungan pada bibir atas.
Lantas apa yang harus dilakukan jika gigi ompong? Penggunaan gigi palsu atau gigi tiruan bisa menjadi solusi untuk menggantikan peran gigi yang hilang agar individu tetap dapat berbicara, mengunyah, dan menelan dengan baik.
Gigi palsu juga menjadi penopang bagi otot-otot wajah sehingga dapat mempertahankan struktur wajah secara keseluruhan. Secara umum, perawatan gigi palsu relatif mudah dan tidak membutuhkan operasi. Namun dalam proses pembuatannya biasanya akan direkomendasikan oleh dokter setelah melihat kondisi kesehatan pasien secara komprehensif.