c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Juni 2025

11:20 WIB

Sering Alami Perut Kembung, Pahami Penyebab-penyebabnya

Kondisi perut kembung disebabkan karena berbagai faktor, dari pola makan bahkan sampai masalah psikis. Selain itu juga bisa menandakan adanya masalah penyakit yang lebih serius.

<p>Sering Alami Perut Kembung, Pahami Penyebab-penyebabnya</p>
<p>Sering Alami Perut Kembung, Pahami Penyebab-penyebabnya</p>

Ilustrasi seorang pria sedang alami gangguan pada perut. Freepik

JAKARTA - Setiap orang pasti pernah atau bahkan sering mengalami perut kembung. Kondisi ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, dari umumnya karena pola makan, gejala dari masalah yang serius, termasuk juga disebabkan karena masalah psikis.

Konsultan gastroenterologi di Rumah Sakit Manipal di India, dr. Rajesh Bathini, sebagaimana dikutip dari Hindustan Times menjelaskan, mengonsumsi makanan tertentu, seperti sayur berserat tinggi dan produk susu, bisa memicu perut kembung. Namun, faktor lain seperti penyakit tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, GERD, dan sindrom iritasi usus besar juga bisa menjadi pemicu.

"Penyakit sistemik seperti diabetes yang tidak stabil, komplikasi tiroid, atau pengobatan (aspirin atau suplemen zat besi) juga mengganggu pandangan klinis dan kondisi seperti gagal jantung atau serangan jantung terkadang dapat memiliki gejala yang lebih terkait dengan perut kembung," katanya.

Konsultan ahli gastroenterologi, dr. Gyanarajan Rout mengatakan, perut kembung kronis bisa jadi merupakan gejala dari masalah yang lebih besar. Perut kembung bisa jadi menandakan munculnya sindrom iritasi usus besar, intoleransi laktosa, dan SIBO, kondisi ketika bakteri di usus halus tumbuh secara tidak terkendali.

"Ketidakseimbangan hormon, terutama pada perempuan, merupakan alasan lain yang dapat menyebabkan perut kembung," katanya.

"Yang jarang diketahui adalah kontribusi stres psikologis dan kecemasan yang dapat menyebabkan tekanan yang memengaruhi fisiologi dan gejala gastrointestinal," jelasnya menambahkan.

Dokter Anurag Shetty selaku konsultan gastroenterologi di Rumah Sakit KMC mengemukakan, gas dan kembung adalah dua masalah yang umumnya dianggap sebagai gangguan yang berhubungan dengan pola makan. Menurut dia, kondisi itu merupakan hasil dari mekanika tubuh yang rumit.

"Kondisi malabsorptif, seperti intoleransi laktosa, dapat memfermentasi makanan yang tidak dicerna dengan baik, yang dapat menimbulkan lebih banyak gas," katanya.

Selain itu, gangguan motilitas usus seperti yang diamati pada kasus sembelit kronis dapat menimbulkan fermentasi dan menyebabkan perut kembung.
Perubahan hormonal yang berhubungan dengan menstruasi atau menopause, menurut dia, juga dapat memicu kembung pada perempuan.

Perut kembung bisa jadi tidak berbahaya, tetapi jika terus berlanjut sebaiknya tidak diabaikan.

Dokter Gyanaranjan Rout, menyarankan perubahan gaya hidup yang mencakup pengaturan makan, minum, dan olahraga serta manajemen stres untuk menekan risiko perut kembung. Jika upaya itu tidak membantu, ia melanjutkan, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa mengetahui penyebab pastinya dan mendapat rekomendasi penanganan yang tepat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar