Serial "Tomorrow I'll Be Someone's Girlfriend" Musim 2 Segera Tayang

JAKARTA - Serial drama Tomorrow I'll Be Someone's Girlfriend berlanjut ke musim kedua. Musim ini melanjutkan kisah pelik dari serial drama psikologis Jepang yang merilis musim pertamanya di Disney pada awal 2022 lalu.

Setelah berhasil menarik perhatian penonton dengan 12 episode di musim pertama, serial ini akan melanjutkan kisah para perempuan muda yang berjuang untuk bertahan hidup di Jepang. 

Season kedua ini akan mengeksplorasi cerita-cerita menghebohkan sejumlah perempuan muda yang hidup di Jepang, bekerja di rumah bordil hingga penyanyi cover.

Yua, seorang perempuan muda yang terjebak dalam host club; lalu Runa, seorang mahasiswi yang bekerja di sebuah bordil dan jatuh cinta pada Hayato, seorang penyanyi cover dan idol.

Emi, mantan groupie berusia 40-an yang telah menyerahkan seluruh tanggung jawabnya untuk mengambil keputusan kepada peramalnya. Ada pula kisah Iwasaki, seorang pelanggan bar yang ingin mengajak Runa berkencan.

Baca juga: Serba-Serbi Makna Dari Melodrama Korea "Call It Love"

Tomorrow I’ll Be Someone’s Girlfriend menyajikan adaptasi live-action dari cerita populer seri manga Brainwashing Arc dan What A Wonderful World Arc. Dua episode pertama serial ini diangkat dari alur cerita Special Arc, menceritakan masa lalu Yua (diperankan oleh Nagisa Saito di season pertama) yang luar biasa.

Musim kedua kali ini akan menghadirkan para pemeran baru untuk karakter-karakter utama dalam cerita. Di antaranya yaitu Mizuki Kayashima (pemeran Our Secret Diary) sebagai Runa; serta Noriko Iriyama (Invisible) sebagai Emi.

Tomorrow I’ll Be Someone’s Girlfriend season kedua akan tayang eksklusif di Disney+ Hotstar pada tanggal 16 Mei mendatang.

Musim pertama sebelumnya menggambarkan tentang kehidupan lima wanita dengan latar belakang yang berbeda, dengan melodrama percintaan yang menggugah hati. 

Para wanita tersebut sebagiannya adalah mahasiswi yang bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lewat kisah kelimanya, serial ini menggambarkan bagaimana sisi pelik hati manusia berhadapan dengan perasaan sembari harus berjalan menyusuri realitas sehari-hari.