25 Agustus 2021
18:34 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Para peneliti dari Johns Hopkins Medicine menemukan, bahwa senyawa farnesol yang umumnya ditemukan pada rempah, berry, dan beberapa buah lainnya, dapat mencegah kerusakan otak akibat penyakit Parkinson.
Dikutip dari MayoClinic, penyakit Parkinson sendiri merupakan gangguan sistem saraf secara progresif yang berdampak pada pergerakan tubuh. Gejalanya berawal dari kejang di tangan, kemudian bisa mengakibatkan kekakuan dan gerakan yang melambat. Penyakit Parkinson saat ini belum bisa disembuhkan, tetapi pasien bisa menjalankan pengobatan untuk memperbaiki gejalanya.
Peneliti mengungkapkan senyawa farnesol bisa mencegah hilangnya saraf untuk memproduksi dopamine di dalam otak, dengan cara menonaktifkan sebuah protein bernama PARIS. PARIS diketahui sebagai protein utama yang berkaitan erat dengan progresivitas penyakit Parkinson.
Selain itu, PARIS juga menghambat produksi protein PGC-1alpha di otak. Sementara PGC-1alpha mempunyai tugas untuk melindungi sel otak dari kerusakan.
Jadi, kehilangan saraf dopamine dan tidak adanya PGC1-alpha, artinya memberikan dampak sistem motorik dan kognitif yang bisa menimbulkan gejala penyakit Parkinson. Namun hal ini bisa diintervensi melalui senyawa farnesol.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa farnesol secara signifikan mencegah kehilangan neuron dopamine dan defisit perubahan tingkah laku pada tikus. Ini menunjukkan bahwa ada pengobatan yang menjanjikan untuk mencegah penyakit Parkinson," kata Director Johns Hopkins Institute for Cell Engineering Ted Dawson dikutip dari Scitech Daily.
Penelitian ini dirilis dalam "Science Translational Medicine" pada akhir Juli lalu, dan dilakukan pada tikus. Peneliti memberikan makanan dengan kandungan farnesol pada tikus secara rutin selama seminggu. Lalu, peneliti memberikan protein alpha-synuclein yang sering dikaitkan dengan penyakit Parkinson.
Hasilnya, tikus yang mengonsumsi farnesol memiliki tenaga dan koordinasi yang jauh lebih bagus dan kuat dibandingkan kelompok kontrol. Saraf dopamine tikus juga dua kali lebih sehat. Peneliti menjelaskan, itu karena farnesol dapat mengikat protein PARIS.
Meski begitu, masih belum diketahui secara jelas berapa dosis yang diperlukan pada konsumsi manusia karena penelitian masih dilakukan pada tikus. Dengan penemuannya ini, para peneliti berharap suatu hari nanti bisa menciptakan pengobatan yang bisa mencegah terjadinya kerusakan otak pada penyakit Parkinson.