06 November 2025
08:59 WIB
Seni Berbicara: Memikat Audiens Dengan Hormon Oksitosin
Berbicara dengan senyum akan melepas oksitosin dan membuang hormon stres dalam tubuh. Efek itu juga sampai ke lawan bicara, sehingga menerima sebuah pesan dengan perasaan lebih nyaman.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi seorang pebisnis berbicara di hadapan audiens. Sumber foto: Freepik/ wavebreakmedia_micro
JAKARTA - Berbicara di depan umum sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang, terutama ketika harus tampil percaya diri dan menarik perhatian audiens. Padahal, public speaking kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan di dunia profesional, bahkan untuk berkomunikasi di media sosial.
Diungkapkan oleh penulis asal Korea Selatan dan pakar komunikasi Oh Su Hyang, public speaking lebih dari sekadar berbicara, melainkan juga membaca hati orang lain. Maka itu, seseorang perlu mengerti apa yang ingin orang lain dengar agar membuat komunikasi menjadi lebih baik.
"Jangan membatasi diri sendiri, percaya kalau kita bisa dan itu akan membuat kita mempunyai keahlian berbicara yang baik," kata Oh dalam acara Media Gathering yang diadakan oleh Gramedia dan BIP di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Oh, kunci pertama public speaking adalah berbicara dengan senyum. Pasalnya, senyum akan membuat alam sadar terbangun dan bisa membuka hati orang lebih dari tiga detik. Saat seseorang sedang dalam suasana hati yang buruk, dengan tersenyum mood-nya pun bisa kembali baik.
"Jadi kalau berbicara dengan senyum itu akan melepas oksitosin dalam tubuh dan itu akan membuang hormon stres kita. Jadi bukan hanya kita yang senang, tetapi lawan berbicara juga senang. Makanya, harus senyum dan menyapa gitu," lanjut Oh.
Selain itu, latih suara agar lebih jelas dan terdengar lebih baik. Melatih suara sebelum berbicara juga dapat meminimalisir suara crack atau bergetar ketika berbicara. Lakukan pemanasan dengan cara humming saat bibir terkatup agar suara lebih bagus. Oh bercerita, latihan seperti itu juga banyak dilakukan oleh bintang film, penyiar, dan host shopping di Korea Selatan.
Media gathering Gramedia dan BIP bersama penulis "Bicara Itu Ada Seninya" Oh Su Hyang. Dok: Validnew s/ Gemma F Purbaya.
Baca juga: Tips Memulai Percakapan Awal Yang Menyenangkan Di Aplikasi Kencan
Tips selanjutnya, bicara singkat dalam tiga kata. Itu karena otak terlatih fokus pada tiga kata.
"Jadi kalau ada hal penting yang perlu disampaikan, coba pendekkan menjadi tiga kata saja. Kalau tidak bisa, bagi menjadi tiga kalimat. Jadi kalau sudah mempunyai konsep seperti itu, ngobrol pun menjadi lebih terstruktur," kata penulis buku bestseller "Bicara Itu Ada Seninya".
Public speaking sendiri bukan bakat bawaan, tetapi keterampilan yang bisa diasah dengan latihan dan kesadaran diri. Maka itu, jangan takut untuk berlatih berbicara di depan umum!