c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

01 November 2024

11:01 WIB

Selisik Manfaat Estetik Dan Kesehatan Dari Gigi Palsu

Di sisi kesehatan, absennya kehadiran gigi tertentu meningkatkan risiko gangguan cerna dari tidak sempurnanya proses pengunyahan makanan.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Selisik Manfaat Estetik Dan Kesehatan Dari Gigi Palsu</p>
<p>Selisik Manfaat Estetik Dan Kesehatan Dari Gigi Palsu</p>

Ilustrasi gigi palsu. Freepik

JAKARTA - Bagi mereka yang sangat peduli dengan penampilan, kehilangan gigi tentu sangat mengganggu estetika. Gigi yang hilang, terutama di bagian depan, dapat menyebabkan senyum tampak tidak sempurna dan memengaruhi kepercayaan diri seseorang.

Tidak hanya soal estetika, menurut drg. Murti Indrastuti, Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM), kehilangan gigi juga berdampak signifikan bagi kesehatan.

"Kehilangan gigi dapat membuat proses penghancuran makanan menjadi tidak optimal. Hal ini berdampak pada sistem pencernaan karena makanan yang tidak dikunyah dengan baik lebih sulit dicerna dan dapat mengakibatkan gangguan pencernaan," ujar dokter Murti dalam keterangannya.

Selain itu, asupan nutrisi juga bisa terganggu, karena seseorang yang kehilangan gigi akan menghindari makanan keras atau berserat tinggi akibat sulit mengunyah, sehingga berdampak pada kualitas gizi yang dikonsumsi.

Untuk itu, salah satu cara mengatasi kehilangan gigi dan memperbaiki estetika serta kesehatan adalah dengan menggunakan gigi palsu. Pasalnya, gigi palsu dapat menggantikan peran gigi yang hilang agar seseorang tetap dapat berbicara, mengunyah, dan menelan dengan baik.

"Gigi palsu juga menjadi penopang bagi otot-otot wajah, sehingga dapat mempertahankan struktur wajah secara keseluruhan," ucapnya.

Secara umum, perawatan gigi palsu ini relatif mudah dan tidak membutuhkan operasi, alias bersifat non-invasif. Hal ini menjadi salah satu keunggulan utama gigi palsu dibandingkan dengan solusi lain, seperti implan gigi yang memerlukan prosedur bedah untuk menempatkan implan ke dalam rahang.

"Proses pembuatan gigi palsu dimulai dengan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter gigi yang akan mengevaluasi kondisi kesehatan gigi dan mulut pasien secara komprehensif," jelasnya.

Setelah evaluasi, dokter akan merekomendasikan jenis gigi palsu yang paling sesuai, baik itu gigi palsu penuh yang menggantikan seluruh gigi di rahang, atau gigi palsu sebagian untuk menggantikan beberapa gigi yang hilang. Rekomendasi ini akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi gusi, kesehatan gigi yang tersisa, serta preferensi dan kebutuhan pasien.

Proses pembuatan gigi palsu sendiri melibatkan pengambilan cetakan dari mulut pasien untuk memastikan bahwa gigi palsu yang dihasilkan sesuai dengan bentuk dan ukuran rahang. Setelah gigi palsu selesai dibuat, pasien akan menjalani sesi penyesuaian untuk memastikan kenyamanan dan fungsi yang optimal.

Perawatan gigi palsu juga tidak terlalu rumit, seseorang hanya perlu pembersihan rutin dan pemeliharaan. Meskipun gigi palsu tidak rentan terhadap kerusakan seperti gigi asli, mereka tetap memerlukan perhatian untuk mencegah penumpukan plak dan bakteri.

Pengguna disarankan untuk membersihkan gigi palsu setiap hari dan menjalani pemeriksaan berkala ke dokter gigi untuk memastikan bahwa gigi palsu tetap dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar