c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

KULTURA

25 November 2021

15:35 WIB

Sekolah Film Indonesia Untuk Pusat Pendidikan Film Asia Tenggara

Ada berbagai sekolah film atau akademi film di Indonesia. Namun, kehadirannya masih diterpa berbagai persoalan, mulai dari soal sarana-prasarana hingga masalah sumber daya manusia.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Sekolah Film Indonesia Untuk Pusat Pendidikan Film Asia Tenggara
Sekolah Film Indonesia Untuk Pusat Pendidikan Film Asia Tenggara
Lukman Sardi dalam sesi diskusi Jakarta Film Week 2021 bertajuk "Creative Strategy Post Pandemic in Film Industry". YouTube/Disparekraf

JAKARTA – Berbagai pencapaian besar skena film nasional lahir di tahun ini. Tercatat, sejumlah film terbaik sukses di berbagai festival film dunia. 

Pencapaian-pencapaian itu membawa perfilman Indonesia ke titik yang lebih jauh, dan disebut-sebut memimpin ekosistem perfilman Asia Tenggara.

Namun, perkembangan skena perfilman Indonesia masih memperlihatkan ceruk kosong yang masih harus diisi, yaitu pada sektor pendidikan.

Sekolah dan Akademi Film Kurang Dapat Perhatian
Ada berbagai sekolah film atau akademi film di Indonesia. Namun, kehadirannya masih diterpa berbagai persoalan, mulai dari soal sarana-prasarana hingga masalah sumber daya manusia.

Potretnya secara umum, yaitu lembaga-lembaga pendidikan film di Indonesia masih belum memiliki banyak master dan doktor di bidang film, sehingga tenaga pengajar berkualitas pun juga relatif terbatas. 

Belum lagi, persoalan stigma terhadap sekolah seni yang bagi banyak orang terlihat tidak “menguntungkan”.

Menurut aktor Lukman Sardi, potensi perfilman Indonesia sangat besar, dan itu perlu diiringi dengan kehadiran sekolah atau akademi film yang juga kuat. 

Ia membayangkan, jika diurus dengan baik, sekolah-sekolah film Indonesia setidaknya akan bisa menjadi pusat pendidikan film di Asia Tenggara.

“Dari beberapa tahun lalu itu cita-cita aku itu IKJ itu jadi salah satu pusat sekolah film di Asia Tenggara saja dulu. Karena kalau kita melihat industri film di Asia Tenggara, Indonesia itu memimpin. Kenapa sekolahnya nggak memimpin?” ungkap Lukman dalam sesi diskusi Jakarta Film Week 2021 bertajuk "Creative Strategy Post Pandemic in Film Industry", beberapa waktu lalu.

Kurangnya Tenaga Pengajar
Lukman juga menyadari adanya permasalahan mendasar terkait ketersediaan tenaga pengajar di sekolah-sekolah film Indonesia. Menurutnya, hal itu bisa diperkuat dengan menggandeng tenaga pengajar dari luar negeri untuk memacu transformasi pendidikan film di tanah air.

“Bagaimana nantinya sekolah film di Indonesia itu menjadi sesuatu yang bagus dan besar, walaupun misalnya diawali dengan harus mengambil pengajar-pengajar dulu dari luar, untuk men-support, ditambah dengan pengajar di Indonesia yang cukup baik,” ungkap Lukman dalam sesi diskusi Jakarta Film Week 2021 bertajuk "Creative Strategy Post Pandemic in Film Industry", beberapa waktu lalu.

Perlunya penguatan pendidikan film di Indonesia juga diamini Direktur Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Ahmad Mahendra. 

Bahkan sekolah film menurutnya harus menjadi catatan khusus yang memerlukan perhatian khusus untuk mengisi ekosistem perfilman nasional di masa depan. Sekolah film, katanya, adalah salah satu bagian ekosistem perfilman.

“Ada 7 ekosistem film, dari kreasi, produksi, distribusi, eksibisi, literasi dan apresiasi, arsip dan pendidikan film. Pendidikan fim memang sangat penting,” ucap Mahendra dalam kesempatan terpisah, Rabu (24/11).

Mahendra mengatakan, pemerintah saat ini tengah memperkuat skema pendidikan film, baik di tataran sekolah vokasi maupun perguruan tinggi. Menurutnya, penguatan sumber daya manusia menjadi yang utama harus diperhatikan.

“Sekolah film harus menjadi catatan khusus untuk masa depan film kita. Kita saat ini juga sedang berkoordinasi dengan Ditjen Vokasi, dari kami Ditjen Kebudayaan juga ada yang mengurusi tentang sumber daya manusianya, termasuk yang di sekolah vokasi. Jadi kita akan tetap memperkuat pendidikan film tidak hanya akademi tapi juga vokasinya,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER