c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 Januari 2024

15:46 WIB

Sejumlah Kota Di Dunia Yang Mengalami Overtourism Selama 2023

Akibat membludaknya kunjungan wisata, sejumlah otoritas wilayah setempat menetapkan berbagai kebijakan mulai dari pembatasan hingga tarikan pajak.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

Sejumlah Kota Di Dunia Yang Mengalami <i>Overtourism</i> Selama 2023
Sejumlah Kota Di Dunia Yang Mengalami <i>Overtourism</i> Selama 2023
Pengunjung memadati Pantai Phuket di Thailand. Shutterstock/Hung Chung Chih

JAKARTA - Bangkitnya geliat sektor pariwisata setelah pandemi bisa dibilang benar-benar terbukti di sepanjang 2023. World Travel & Tourism Council (WTTC) sebelumnya memprediksi, jika sektor pariwisata dunia akan menghasilkan US$9,5 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat 95% dibanding saat sebelum pandemi.
 
Sayangnya, WTTC juga mengamati jika kondisi kebangkitan yang sama dibarengi dengan fenomena overtourism atau angka kunjungan wisata secara berlebih, yang terjadi di beberapa kota besar sejumlah negara.
 
Menjadi catatan penting yang diperhatikan sejumlah negara, lantaran meskipun menandai bangkitnya pariwisata, kondisi overtourism juga membawa sejumlah dampak kurang menguntungkan, seperti masalah kebisingan, polusi, kepadatan lalu lintas, dan tekanan pada sumber daya publik.
 
Di Indonesia sendiri, Bali menjadi salah satu wilayah yang dinilai mengalami overtoursim oleh WTTC. Lalu di mana saja kota-kota di dunia yang mengalami hal serupa? Berikut daftarnya.
 
Venesia
Kota kecil di Italia yang terkenal dengan ciri khas laguna bersejarah sehingga memberikan identitas ‘antik’ ini menjadi salah satu wilayah yang mengalami overtourism sepanjang tahun 2023. Sama halnya seperti Bali, rupanya di Venesia juga kerap ditemukan sejumlah turis yang berperilaku buruk dan meresahkan penduduk setempat.
 
Akibatnya, sejumlah kebijakan terpaksa dibuat oleh pemerintah setempat dan akan berlaku efektif memasuki tahun 2024 ini.
 
Beberapa kebijakan terkait kegiatan wisata yang akan berlaku di Venesia di antaranya kewajiban bagi turis untuk membayar biaya pajak harian sebesar €5 atau sekitar Rp85 ribu untuk wisatawan yang berusia 15 tahun ke atas, dan akan mulai diberlakukan pada April mendatang.
 
Sebagai catatan, pajak harian di atas akan dikenakan kepada para wisatawan yang datang ke Venesia namun tidak menginap, dan hanya berkeliling kota kecil tersebut di antara pukul 8.30 pagi hingga 16.00 sore waktu setempat.
 
Paris
Kota di negara Eropa lain yang juga mengalami overtourism adalah Paris, Prancis. Sebenarnya jauh sebelum pandemi atau masa pemulihan, Paris sendiri memang sudah terkenal. Namun disebutkan bahwa popularitas City of Love ini kian meroket setelah kemunculan seri Netflix populer Emily in Paris.
 
Sejumlah destinasi di Paris yang menjadi sasaran utama wisatawan dan kerap menerima ledakan pengunjung adalah Menara Eiffel dan museum Louvre.
 
Melihat situasi yang ada, Menteri Pariwisata Prancis Olivia Grégoire akhirnya berkomitmen untuk mengatasi overtourism di seluruh negeri, dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak. Terbaru, dikabarkan bahwa museum Louvre yang populer mengumumkan akan membatasi pengunjung harian hingga 30 ribu orang.
 
Barcelona
Permasalahan overtourism di salah satu kota Spanyol ini datang dari arus wisatawan yang masuk melalui jalur transportasi kapal pesiar. Rupanya, pasca pandemi Barcelona tercatat menerima sebanyak 340 kunjungan kapal pesiar dalam waktu satu tahun.
 
Hal di atas yang kemudian membuat Barcelona, pada bulan Oktober lalu menutup terminal pelabuhan utara untuk lalu lintas kapal pesiar. Kabarnya, penutupan dilakukan berdasarkan kesepakatan pemerintah setempat untuk mengalihkan kapal pesiar ke wilayah yang lebih jauh dari Barcelona, agar penyebaran turis lebih merata.
 
Selain itu, di kalangan wisatawan luar negeri kini juga tersebar anjuran yang menyarankan agar mereka tidak mengunjungi kota tersebut pada bulan Juli-Agustus, lantaran pada bulan-bulan itu Barcelona sedang berada di puncak tingkat keramaian.
 
Athena
Kaya akan monumen yang sarat akan mitologi dewa-dewi, Ibu Kota Yunani ini juga pernah mengalami situasi overtourism di tahun 2023 lalu, bahkan meski di saat Athena sedang dilanda gelombang panas yang menyengat.
 
Tingginya suhu yang ada nyatanya pada tahun lalu tak menyurutkan niat pelancong untuk memadati sejumlah destinasi, salah satunya situs arkeologi Acropolis yang sempat mengalami ledakan pengunjung pada bulan September lalu.
 
Bahkan akibat membludaknya kunjungan yang diminati, saat itu pejabat pemerintah setempat sampai membuat kebijakan untuk membatasi jumlah kunjungan ke sejumlah monumen bersejarah menjadi sebanyak 20 ribu orang per hari, melalui sistem pemesanan yang hanya dapat diakses melalui situs resmi.
 
Phuket
Tak hanya di Eropa, ada juga satu kota destinasi selain Bali yang mengalami situasi overtourism di kawasan Asia Tenggara, yakni Phuket di Thailand.
 
Sebagai catatan, Phuket sendiri waktu itu pertama kali mencabut peraturan larangan kunjungan wisata asing pada bulan Oktober 2022. Tak butuh waktu lama, sejak saat itu wisatawan kembali berbondong-bondong bertandang ke destinasi wisata eksotis yang unik ini.
 
Bahkan survei dari MoneyTransfer yang membandingkan jumlah pengunjung dengan penduduk lokal kota ini, menemukan perhitungan bahwa tahun lalu jumlah turis di Phuket mencapai 118 orang jika dibandingkan dengan satu orang penduduk lokal. Karena itu, Phuket diidentifikasi sebagai destinasi paling padat dunia pada tahun 2023.
 
Meski dipuji karena tingginya aktivitas pariwisata, nyatanya banyak juga yang memberikan komentar negatif untuk Phuket, di mana sejumlah penduduk lokal dan wisatawan yang berkunjung menilai bahwa Phuket terlalu sesak dan tercemar akibat overtourism.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar