14 September 2024
08:42 WIB
Sederet Pasar Tradisional Yang Menjadi Tempat Nongkrong Hits Di Bandung
Sejumlah pasar tradisional di Bandung kini sedang tren digandrungi anak muda hingga wisatawan lantaran disulap menjadi tempat nongkrong kekinian.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Rendi Widodo
Ong Noodle yang menjadi salah satu kedai populer di dalam Pasar Cihapit, Bandung. Dok. Pemkot Bandung
JAKARTA - Pasar tradisional umumnya lekat dengan kesan becek hingga kuno bagi kalangan anak muda. Namun, hal tersebut kini tak lagi relevan bagi masyarakat atau kalangan anak muda di Bandung, karena beberapa pasar tradisional yang ada justru telah berubah menjadi tempat nongkrong favorit.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pasar tradisional di pusat Kota Kembang banyak yang bertransformasi menjadi tujuan wisata, dan rata-rata mengunggulkan banyaknya kehadiran tempat kuliner.
Mulai dari kuliner tradisional lama yang kini kembali populer, atau kios-kios pasar yang banyak diisi oleh pedagang makanan dengan kuliner modern kekinian.
Lebih detail, berikut tiga pasar tradisional yang menjadi destinasi wisata kuliner dan tempat nongkrong hits ala anak muda di Bandung.
Pasar Kosambi
Beralamat di Jalan Ahmad Yani, Sumur Bandung, Pasar Kosambi jadi salah satu pasar tradisional yang perlahan banyak didatangi oleh kawula muda untuk menikmati berbagai tempat kuliner yang memanjakan lidah.
Di bagian bawah pasar, masih terdapat sejumlah pedagang tradisional layaknya tukang sayur dan buah, tukang daging, dan sebagainya.
Ketika naik ke lantai atas, kios-kios kering yang lebih bersih banyak diisi oleh berbagai jenis pedagang makanan. Lebih tepatnya, jajaran kios yang berisikan kuliner kekinian ini berada pada sebuah koridor yang dinamakan The Hallway Space.
Beberapa kedai yang mengisi kios di koridor ini di antaranya Halodo, sebuah kedai minuman kekinian yang menawarkan racikan mocktail dengan harga mulai dari Rp25.000.
Selain itu ada pula Kinjo Shokudo yang menawarkan kuliner khas Jepang mulai dari menu yang disajikan hingga tempat makan yang digunakan.
Ada pula Bask Baker yang menjual berbagai macam dessert berupa cake atau pastry modern.
Selain tiga kedai di atas, masih ada sekitar 140 toko yang menawarkan produk industri kreatif mulai fashion, kuliner, musik, kerajinan tangan, sampai otomotif di Hallway Space Pasar Kosambi.
Pasar Cihapit
Pasar satu ini bisa dibilang jadi salah satu yang belakangan paling populer sebagai destinasi kuliner di Bandung.
Sesuai namanya, beralamat di daerah Cihapit tepatnya Kecamatan Bandung Wetan, pasar ini juga tersohor dengan berbagai kuliner tradisional yang sudah ada sejak lama seperti Nasi Rames Emak Eha, Surabi Cihapit, Lotek Cihapit, Kupat Tahu Galunggung, Gorengan Cihapit dan Awug.
Sementara itu sama seperti Pasar Kosambi, di bagian atas pasar juga terdapat koridor yang diisi oleh kedai-kedai kuliner modern, salah satu yang paling populer dan banyak dijadikan tempat nongkrong adalah Kedai Kopi Los Tjihapit yang tidak hanya menjual kopi, namun juga menyediakan koleksi sekitar 1.000 buku untuk para pengunjung.
Bukan hanya di bangunan utama pasar saja, di area dekat pasar, juga terdapat sejumlah kedai kuliner yang tak kalah tersohor seperti Seroja Bake, Ayam Pedas Tjihapit, Bakmie Feng, dan masih banyak lagi.
Pasar Gedebage
Sedikit berbeda dengan Pasar Kosambi dan Cihapit yang lebih menonjol dalam hal kuliner, di Gedebage terkenal sebagai surga bagi para pecinta fesyen dengan dana terbatas.
Pasar Gedebage menjadi destinasi thrifting lantaran banyak ditemukan beragam pakaian branded dengan harga miring. Mereka yang berkunjung ke sini biasanya dapat menghabiskan waktu berjam-jam demi mendapatkan pakaian thrit berkualitas secara teliti.
Selain hari-hari biasa, Pasar Gedebage akan semakin ramai dikunjungi pada momen-momen tertentu seperti menjelang Idulfitri dan lainnya.