21 Desember 2023
13:56 WIB
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Ada banyak ragam es tradisional Indonesia yang sudah jadi pilihan populer bukan hanya bagi masyarakat lokal, tapi juga bagi wisatawan asing yang datang. Beberapa di antaranya sebut saja es doger, es cendol, es goyobod, es pisang ijo, dan lainnya.
Tapi sama halnya seperti kuliner dalam bentuk makanan ringan atau berat, sejatinya masih banyak jenis es atau minuman tradisional yang belum dikenal lebih luas, tapi punya rasa tak kalah nikmat dan keunikan tersendiri.
Berikut beberapa santapan es tradisional dari berbagai pelosok Nusantara yang jarang terdengar namun layak dicoba jika Anda sedang berkunjung ke wilayah asalnya.
Es Nona
Merupakan sajian menyegarkan khas Pontianak, es nona memiliki ciri khas berupa isian buah pepaya yang memiliki rasa manis namun renyah saat digigit.
Menariknya, tekstur yang membuat buah pepaya terasa renyah karena sebelumnya buah pepaya yang digunakan lebih dulu direndam dalam air kapur sirih. Setelah direndam, buah pepaya biasanya dipotong sesuai selera dan disajikan dalam wadah mangkuk.
Selain pepaya, biasanya disertakan juga ragam isian lain seperti kacang merah, tape, kolang-kaling, dan sagu mutiara. Untuk perasa dan menambahkan kesan manis, biasanya disertakan juga sedikit pelengkap berupa santan, sirup, kental manis, dan tentunya es batu sesuai selera.
Es Rujak Gobet
Rujak gobet sebenarnya merupakan rujak khas Jawa Timur khususnya Malang yang kaya akan rasa dengan perpaduan pedas, manis, dan asam sekaligus. Aneka buah yang digunakan dalam rujak gobet biasanya terdiri dari bengkuang, nanas, belimbing, hingga jambu.
Sementara itu dari segi bumbu, rujak gobet dicampur dengan cabai, asam dan beberapa bumbu lainnya. Campuran bumbu ini yang kemudian membuat rasa rujak ini menjadi meriah.
Dibuat dengan komposisi air yang cukup banyak layaknya asinan, biasanya rujak gobet dinikmati secara dingin sehingga airnya dapat dinikmati layaknya minuman es. Atau biasanya ada juga yang menikmati rujak gobet dengan tambahan es batu untuk menambah sensasi menyegarkan.
Toge Panyabungan
Meski namanya toge, tapi es yang berasal dari Sumatra Utara ini sama sekali tidak menggunakan bahan toge. Lebih unik lagi ketika mengetahui bahan apa saja yang digunakan sebagai komponen santapan satu ini, karena tidak biasa seperti buah-buahan yang dapat diolah dengan mudah.
Toge Panyabungan merupakan santapan yang menyatukan ragam ‘kudapan’ ringan seperti tape ketan, bubur candil, dan lupis. Terkadang, ada juga yang menambahkan cendol sehingga isiannya semakin ramai.
Sebenarnya toge panyabungan lebih cocok disebut sebagai kolak, karena biasanya disajikan dengan campuran santan dan gula aren selagi hangat oleh masyarakat Mandailing. Tapi di Medan, rupanya banyak orang yang lebih suka menikmati santapan satu ini secara dingin dengan memberikan banyak es.
Es Sarang Semut
Berasal dari Papua, es sarang semut bukan hanya dikenal nikmat tapi juga populer di tanah asalnya sebagai santapan yang menyehatkan. Bagian menariknya adalah, es sarang semut benar-benar berasal dari sarang semut yang banyak ditemukan di Papua, yang memiliki bentuk mirip kayu kering berukuran besar.
Biasanya, sarang semut yang ‘dipanen’ terlebih dahulu direbus dengan air dan menghasilkan larutan yang mirip dengan teh lantaran warnanya yang kecokelatan. Setelahnya, larutan teh sarang semut tersebut dilengkapi dengan es batu sehingga lebih nikmat dan segar.
Bagi masyarakat lokal Papua, es sarang semut diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit seperti darah tinggi, melancarkan haid, dan mengatasi migrain.
Es Sekemu
Bukan hanya jarang tapi hampir tidak pernah terdengar, es sekemu merupakan sajian tradisional asal Banten dengan kesan segar dan unik, yang berasal dari bahan dasar kelapa dan sawo.
Memang pada dasarnya, pohon kelapa dan sawo sendiri banyak tumbuh di kawasan Banten. Biasanya potongan dua buah di atas disajikan dengan biji selasih, sirup gula, es batu, dan tambahan daun pandan sehingga lebih harum.
Penjual es sekemu dapat ditemui jika Anda berkunjung ke daerah Serang atau pesisir pantai Banten. Biasanya. Biasanya, penjual es sekemu menjajakan dagangannya di siang hari dan banyak dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke sekitar pantai Banten.