Sarwa Prani, Koleksi Kolaborasi Hadirkan Keindahan Hutan Bali

JAKARTA - Jenama kain tradisional Indonesia Menggah Agung berkolaborasi dengan aktris Maudy Koesnaedi meluncurkan produk kolaborasi terbaru mereka bertajuk "Sarwa Prani". Koleksi yang mengawali tahun 2025 ini memiliki makna "seluruh kehidupan di dunia ini" yang menggambarkan keindahan hutan dan flora Indonesia, khususnya yang berada di Bali.

Menggunakan motif kain batik dengan teknik cap, secara khusus Menggah Anggun mengaplikasikan teknik Prada atau teknik melukis dengan tinta emas untuk memberikan detail mewah dan elegan pada koleksi ini.

Selain kain batik, "Sarwa Prani" juga menghadirkan kebaya yang terinspirasi dari siluet kebaya kutu baru dengan sentuhan desain struktural yang menyerupai gapura Bali pada bagian dada.

Tiga sudut gapura tersebut melambangkan "Tri Hita Karana", yang mengambil filosofi Bali tenaga hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Koleksi kebaya "Sarwa Prani" memiliki siluet yang tegas, tetapi masih menonjolkan sisi feminin yang khas, dengan bagian pinggang yang fit ala kebaya Bali.

Melalui kehadiran detail gapura tersebut, pengguna kebaya memungkinkan untuk melengkapi penampilan aksesoris atau tidak, baik berbentuk bros ataupun kalung yang cantik. Untuk kebaya kutu baru "Sarwa Prani" hadir dalam beberapa pilihan warna, seperti warna merah marun klasik, biru tua modern, cokelat membumi, serta hitam nan megah.

"Kami sangat mengagumi sosok Maudy yang bersahaja dan sederhana, tetapi tetap bisa membawa keanggunan serta elegansi budaya Indonesia yang menjadi DNA dari Menggah Agung. Sejak 201, kami terus menghadirkan batik dan kebaya yang menampilkan pesona kecantikan dalam warna-warna memikat dan motif yang beragam," ucap Creative Director Menggah Agung Hastosa dalam keterangannya.

Dengan kolaborasi terbaru ini bersama Maudy Koesnaedi, Menggah Agung berharap koleksi "Sarwa Prani" dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga budaya lokal dan Indonesia yang dimiliki di tengah gempuran brand-brand high end dan produk impor murah dari negara lain. Ini perlu agar anak-anak muda Indonesia mulai tertarik mengenakan wastra Indonesia.

"Saya berharap kebaya Sarwa Prani dapat menjadi pilihan pakaian wanita Indonesia, yang mencitrakan budaya serta keanggunan dalam sehelai pakaian. Kebaya itu nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari, baik dalam kesempatan formal, maupun aktivitas kasual," timpal Maudy Koesnaedi.

Koleksi kebaya dan kain batik "Sarwa Prani" hasil kolaborasi Menggah Agung dan Maudy Koesnaedi sendiri dapat diperoleh pada pameran INACRAFT yang akan hadir di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Bagi mereka yang tertarik melihat langsung pembuatan kain batik juga bisa dapat mengunjungi workshop Menggah Agung di Gianyar, Bali.