c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

KULTURA

12 Desember 2023

16:27 WIB

Sari-Sari, Destinasi Kuliner Jajanan Pasar Populer Di Bandung

Menyediakan ragam kue pasar khas berbagai daerah namun dengan gaya berbeda, Sari-Sari jadi salah satu destinasi ‘belanja’ kuliner di Kota Kembang.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

Sari-Sari, Destinasi Kuliner Jajanan Pasar Populer Di Bandung
Sari-Sari, Destinasi Kuliner Jajanan Pasar Populer Di Bandung
Toko kue Sari-Sari di Bandung. Gmaps/Sari-Sari

JAKARTA - Bandung jadi salah satu kota favorit tujuan liburan singkat yang terkenal akan sejumlah destinasi wisata kuliner, mulai dari street food, rumah makan tradisional, hingga kafe dan restoran kekinian. 

Namun dari sekian banyak destinasi kuliner populer, ada satu tempat yang sudah tak asing di kalangan wisatawan antar kota, terutama masyarakat Bandung sendiri, yakni Sari-Sari.

Sari-sari hadir dengan konsep toko yang menjual berbagai macam jenis kue tradisional, namun dikemas lewat kesan modern lewat tempat yang bersih, nyaman, dan menyenangkan.

Di Bandung, toko kue Sari-sari berlokasi di dua tempat, pertama di Sukaresmi dan kedua di Sultan Tirtayasa yang memang menjadi lokasi sejumlah destinasi kuliner hits Bandung berada.

Sedikit menilik pendiriannya, ternyata toko kue tradisional ini sudah dirintis sejak tahun 1967, saat keluarga Wiguna awal berjualan jajanan kantin sekolah menggunakan gerobak kecil di kawasan Gang Kote, Bandung. Makanan yang dijual saat itu awalnya hanya baso tahu dan kue-kue biasa.

Setelahnya, ada pedagang onde-onde wijen yang menitipkan dagangannya dan ternyata menjadi makanan yang paling laku dan banyak dicari. 

Akhirnya, semakin banyak yang menitipkan jajanan pasar ke gerobak keluarga Wijaya, hingga gerobak tersebut tidak lagi menampung semua titipan jajanan.

Akhirnya konsep toko jajanan yang mengumpulkan makanan titipan dari berbagai pedagang ini pindah ke Jalan Sudirman dan laris manis, hingga kemudian kembali pindah ke Jalan Tirtayasa yang semakin ramai dengan pilihan jajanan pasar yang lebih komplit.

Surga Kue dan Jajanan Pasar
Dilihat dari segi konsep, toko kue Sari-Sari ini memang bukan toko yang menjual aneka kue tradisional dan jajanan pasarnya dari hasil olahan sendiri, atau dengan resep yang diwariskan secara turun-temurun. 

Namun konsepnya cukup mulia lantaran mereka menjadi ‘pengepul’ atau tempat berjualan puluhan supplier kue tradisional dan jajanan pasar berkualitas terutama di daerah Bandung.

Konsep toko kue yang sudah dijalankan oleh tiga generasi tersebut memiliki tujuan untuk sama-sama maju, mempertahankan, dan mengenalkan aneka kue basah sebagai identitas asli Indonesia.

Salah satu tokonya di jalan Tirtayasa, yang memang berada di daerah pemukiman asri Kota Bandung, dengan pohon besar nan rindang yang tumbuh di sisi kanan dan kiri jalan jadi cabang yang tak pernah sepi pengunjung.

Toko ini biasanya sudah diramaikan oleh pembeli bahkan sejak awal buka di pagi-pagi buta mulai pukul 06.00. Datang sedikit lebih siang saja, semisal pukul 07.00-08.00, beberapa stok kue basah dan jajanan pasar favorit biasanya sudah habis, sehingga pengunjung harus menunggu kloter kedatangan atau pasokan kue di jam selanjutnya dari para pemasok.

Jika membahas soal ragam kue tradisional dan jajanan pasar yang dijual, jenisnya memang cukup beragam. Mulai dari arem-arem, angku ketan, bika ambon, bacang, barongko pisang, burayot garut, combro, gemblong, gabin tape, jongkong, kue ku, pukis, lumpia, lemper, talam, bugis mandi, cente manis, dan masih banyak lagi.

Selain jajanan pasar, terdapat juga santapan ringan hingga makanan berat dari sejumlah daerah dengan porsi ringan yang dikemas secara tradisional namun menarik, seperti nasi gudeg, nasi lemak, nasi kucing, nasi pepes, pempek, nasi leles, rujak pengantin, rujak mie Palembang, dan masih banyak lagi.

Masih banyak aneka kue dan jajanan yang tak bisa disebutkan satu per satu. Saking lengkapnya, tak heran jika Sari-Sari hingga saat ini dikenal sebagai surganya kue dan jajanan pasar tradisional di Bandung.

Menariknya lagi, semua jenis kue dijual dengan harga yang bervariatif, murah, dan terbilang masuk akal dengan rasa dan kualitas makanan yang ditawarkan. Kue pasar atau gorengan tradisional bahkan ada yang dijual dengan harga satuan Rp1.900, hingga harga termahal untuk porsi makan berat di kisaran harga Rp20.000.

Saat pagi hari, biasanya toko Sari-Sari di Jalan Tirtayasa atau Sukaresmi misalnya, tidak hanya diramaikan oleh wisatawan, namun juga masyarakat lokal yang mencari sarapan selepas berolahraga di pagi hari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar