c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

06 Desember 2024

21:00 WIB

Sampai Nanti, Hanna!, Kisah Tentang Keberanian Untuk Bangkit Dari Luka

Bercerita tentang percintaan, film Sampai Nanti, Hanna! memberikan pesan bahwa cinta yang salah bukan akhir dari segalanya. Keluar dari hubungan yang menyakitkan adalah langkah penting.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Sampai Nanti, Hanna!, Kisah Tentang Keberanian Untuk Bangkit Dari Luka</p>
<p>Sampai Nanti, Hanna!, Kisah Tentang Keberanian Untuk Bangkit Dari Luka</p>

Cuplikan film Sampai Nanti, Hanna!. Dok: Pic[k]Lock Films.

JAKARTA - Film drama coming-of-age Sampai Nanti, Hanna! karya Agung Sentausa menjadi salah satu tontonan menarik di bioskop saat ini. Film yang dibintangi oleh Febby Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad ini membawa kisah hangat tentang kekuatan diri, tentang keberanian untuk bangkit dari luka dan kegagalan.

Sampai Nanti, Hanna! produksi Pic[k]Lock Films membawa cerita tentang cinta, luka, dan keberanian untuk melangkah dari hubungan yang salah. Kisah ini membuka pintu bagi penonton untuk merenungkan perjalanan cinta dan kehidupan mereka.

Film ini membawa latar situasi sosial era 90-an, era yang membuat banyak orang harus bungkam. Termasuk menyimpan dalam-dalam soal cinta. Cinta yang mendalam kadang terlalu sulit atau menyakitkan untuk diungkapkan.

Film ini adalah refleksi dari hal-hal yang sering kita bungkam. Di tahun 90-an, banyak yang diam karena kondisi sosial-politik. Di rumah, orang sering bungkam karena rasa inferioritas atau tekanan. Ada juga yang diam karena terlalu banyak berpikir dan berhati-hati. Film ini mengangkat semua itu dalam perjalanan emosional Hanna dan Gani.

Sampai Nanti, Hanna! menceritakan Hanna (Febby Rastanty), seorang perempuan yang terjebak dalam hubungan penuh manipulasi dengan Arya (Ibrahim Risyad). Dalam kebuntuan, dia mencoba mengumpulkan keberanian untuk keluar dari situasi yang terasa salah.

Di sisi lain, ada sosok Gani (Bio One), seorang pria dengan cinta yang tulus, namun tak pernah terungkap. Lewat tokoh ini, penonton pun diajak untuk memikirkan lagi bahwa cinta kadang rumit, membutuhkan kesabaran dan waktu.

Sampai Nanti, Hanna! semacam pengingat bahwa cinta yang salah bukan akhir dari segalanya. Film ini mengajarkan bahwa keberanian untuk mengakui kesalahan, keluar dari hubungan yang menyakitkan, dan percaya pada peluang kedua adalah langkah penting menuju kebahagiaan sejati.

Selain tema cinta, film ini juga menawarkan perspektif kompleks tentang hubungan orang tua dan anak yang kadangkala sulit. Di balik kisah cinta dan perjuangan Hanna keluar dari situasi toxic relationship, terselip pula cerita tentang hubungan ibu dan anak yang penuh konflik emosional. Lapisan cerita ini dihidupkan oleh Meriam Bellina yang memerankan karakter ibu dari tokoh Hanna.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar