c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

24 Oktober 2024

09:04 WIB

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal Jadi Pembuka Jakarta Film Week 2024

Festival sinema tahunan Jakarta Film Week (JFW) 2024 dibuka dengan penayangan Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, film yang disutradarai pemenang Piala Citra, Adriyanto Dewo. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p><em>Sampai Jumpa, Selamat Tinggal</em> Jadi Pembuka Jakarta Film Week 2024</p>
<p><em>Sampai Jumpa, Selamat Tinggal</em> Jadi Pembuka Jakarta Film Week 2024</p>

Para produser, sutradara dan pemeran Sampai Jumpa, Selamat Tinggal yang jadi film pembuka Jakarta Film Week 2024 di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (23/10). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA - Jakarta Film Week (JFW) resmi dibuka di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (23/10) malam. Festival film tahunan Jakarta ini dibuka dengan penayangan film pilihan, Sampai Jumpa, Selamat Tinggal.

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal adalah film terbaru dari sutradara pemenang Piala Citra, Adriyanto Dewo. Sebuah film drama yang mengeksplorasi perjalanan emosional manusia dalam menghadapi perasaan cinta, luka, kehilangan hingga penerimaan diri.

Dibintangi oleh Putri Marino, Sampai Jumpa, Selamat Tinggal menceritakan sosok Wyn, seorang perempuan yang mengalami kehilangan yang pahit, ditinggal orang yang dicintai tanpa pesan. Tak menerima situasi itu, dia memutuskan untuk melakukan perjalanan, setelah mendapat informasi bahwa sang kekasih berada di suatu tempat di negara Korea Selatan.

Dalam perjalanan itu, Wyn bertemu dengan Rei, yang kemudian membawa keduanya dalam dinamika hubungan intens. Hingga pada satu Titik, Wyn terjebak dalam situasi rumit. Hasrat untuk menemukan kejelasan atas masa lalu di satu sisi, dan kehangatan rasa yang dia temukan dari sosok baru di sisi lain, membuat perjalanan emosional Wyn semakin pelik, bahkan problematik.

Penonton diajak menyelami dinamika emosi Wyn yang tak selalu tersorot secara gamblang, melalui perjalanannya di Korea Selatan. Sutradara menangkap lanskap distrik di beberapa kota sebagai latar, menjadikannya sebagai visual yang penuh nuansa murung, kesedihan dan juga luka.

Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal turut menampilkan Jerome Kurnia, Lutesha, Jourdy Pranata hingga Kiki Narendra.

Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal meninggalkan kesan bagi banyak penonton, yang sebagiannya memberi tepuk tangan panjang saat film berakhir. Rasa haru bercampur gundah, sedih dan nelangsa mewarnai perasaan seusai menonton.

Sampai Jumpa, Selamat Tinggal hadir di JFW 2024 dalam rangka pemutaran dunian pertamanya. Film ini tercatat menjadi karya kedua Adriyanto Dewo yang tayang di JFW, setelah pada tahun 2022 lalu membawa film Galang.

Festival Director JFW Rina Damayanti yang ditemui usai pembukaan, mengatakan bahwa Sampai Jumpa, Selamat Tinggal merefleksikan semangat festival untuk menangkap resonansi sosial dan manusia dalam sinema. Menurutnya, film ini menawarkan perspektif yang kuat tentang perjalanan batin manusia.

"Kita senang banget waktu ada beberapa pilihan, dan film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal ini kita lihat sesuai visi resonance kita, juga membawakan pesan yang mau kita sampaikan kepada masyarakat, tentang bagaimana suatu situasi marginal tapi juga dibawakan dalam karya kreatif," ungkap Rina.

Pemilihan Sampai Jumpa, Selamat Tinggal sebagai pembuka JFW menurut Rina sekaligus juga memberi apresiasi kepada Adriyanto Dewo sebagai salah satu sineas berbakat di Indonesia, yang tahun ini mencatat satu dekade kiprahnya sejak debut film panjang tahun 2014, Tabula Rasa.

Malam pembukaan JFW 2024 diramaikan oleh para pelaku industri, komunitas pegiat film serta publik penikmat film. Setelah pembukaan resmi, festival ini akan bergulir di sejumlah lokasi di Jakarta selama empat hari ke depan, hingga Minggu (27/10).

JFW diperkenalkan sebagai ruang perayaan sekaligus pertemuan para insan film nasional dan mancanegara, serta kemudian mendorong kolaborasi. Tak hanya penayangan film, rangkaian festival mencakup sesi wicara, pitching hingga business forum, hingga Networking Event.

Festival Ambassador JFW 2024,  Kristo Immanuel menambahkan, festival selalu menjadi ruang yang penting dalam rangka pengayaan pengetahuan dan jejaring para pelaku film. JFW menurutnya menjadi ruang yang potensial untuk itu, dengan beragam program serta pelibatan pelaku film lintas negara.

Kristo mengungkapkan harapannya, festival film seperti JFW bisa mendorong penguatan ekosistem perfilman tanah air di masa mendatang.

"Festival film selalu menjadi sesuatu yang sangat penting untuk industri film. Aku melihatnya JFW ini bisa jadi tempat bagi para pekerja film untuk bertemu dan berjejaring," kata Kristo.

"Tentu harapannya ke depannya bisa berdampak, membuat industri film Indonesia semakin maju di masa depan," imbuhnya lagi.

JFW 2024 menayangkan sekitar 140 judul film, baik pendek maupun film panjang yang berasal dari 55 negara. Film Don't Cry, Butterfly dari sutradara asal Vietnam, Duong Dieu Linh, akan menjadi film penutup JFW 2024 pada 27 Oktober nanti.

Selain film pembuka dan penutup, ada banyak judul menarik yang ditayangkan JFW 2024, di antaranya film A Song Sung Blue (China), Suzzanna: The Queen of Black Magic (Indonesia), The Paradise of Thorns (Thailand), Time Still Turns The Pages (Hong Kong), Humanist Vampire Seeking Consenting Suicidal Person (Kanada), Planet B (Prancis) dan banyak lagi.

Informasi tentang program serta jadwal penayangan film dapat disimak melalui kanal media sosial Jakarta Film Week.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar