c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

KULTURA

22 April 2024

15:28 WIB

Sama-sama Sebabkan DBD, Ini Perbedaan Aedes Aegypti Dan Aedes Albipictus

Selama ini demam berdarah atau DBD diketahui disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Ternyata ada jenis nyamuk lain yang bisa menyebabkan seorang terkena DBD, yakni Aedes Albipictus. 

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Sama-sama Sebabkan DBD, Ini Perbedaan Aedes Aegypti Dan Aedes Albipictus</p>
<p>Sama-sama Sebabkan DBD, Ini Perbedaan Aedes Aegypti Dan Aedes Albipictus</p>

Seekor nyamuk hinggap di tubuh manusia. Shutterstock/khlungcenter

JAKARTA - Kasus demam berdarah (DBD) memang menjadi perhatian serius di Indonesia. Pasalnya, iklim Indonesia menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus untuk berkembang biak dengan cepat. 

Kedua jenis nyamuk ini memang merupakan vektor utama dalam penyebaran virus penyebab demam berdarah, yakni dengue. Bahkan, dari mata telanjang keduanya terlihat sangat mirip. Namun, sebenarnya kedua jenis nyamuk ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Karateristik Aedes Aegypti  
Melansir laman Difference Between, naman Aedes aegypti didapatkan dari kota tempat penemuannya, yaitu Kairo, Mesir. Aegypti berasal dari bahasa Latin yang berarti Mesir.

Nyamuk ini pertama kali diidentifikasi oleh seorang ilmuwan bernama Fredrick William Hope di Kairo pada tahun 1867. Sejak itu, nyamuk ini diberi nama ilmiah Aedes aegypti untuk mencerminkan tempat penemuannya yang pertama kali di Mesir.

Aedes aegypti sendiri merupakan nyamuk kecil berwarna hitam yang bertindak sebagai vektor demam kuning. Nyamuk ini juga bertindak sebagai vektor untuk beberapa penyakit virus lainnya, termasuk chikungunya dan demam berdarah. 

Selain itu, juga dikenal sebagai nyamuk demam kuning. Demam kuning adalah penyakit disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. 

Aedes aegypti terutama menggigit manusia dan juga mamalia lain seperti anjing dan hewan peliharaan lainnya. Kebiasaan menggigitnya terjadi pada siang hari, di mana nyamuk ini paling aktif dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. 

Mereka sering ditemukan di sekitar permukiman, di dalam rumah atau di sekitar tempat-tempat yang sering didatangi. Kebiasaan ini membuat mereka lebih mudah untuk mendapatkan akses kepada manusia sebagai sumber darah mereka.

Selain itu, Aedes aegypti memiliki sifat yang cukup licin dan tidak terdeteksi. Mereka sering kali menggigit tanpa terlihat atau terdengar, bahkan dapat menggigit tanpa disadari oleh orang yang digigit.

Ini membuatnya sulit untuk diketahui keberadaannya dan menyebabkan penularan penyakit lebih efektif, karena manusia mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah digigit oleh nyamuk tersebut. 

Karateristik Aedes Albopictus 
Aedes albopictus ini juga bertindak sebagai vektor utama penyakit demam berdarah. Selain itu, nyamuk ini juga bertanggung jawab sebagai vektor untuk berbagai virus lainnya seperti demam chikungunya dan virus West Nile. Bahkan, Aedes albopictus merupakan vektor potensial dari virus Zika. Nyamuk ini memiliki kebiasaan yang agresif dalam menggigit manusia pada siang hari.

Penampilan Aedes albopictus ditandai dengan pita putih yang terdapat di kaki dan tubuhnya. Tampilan yang bergaris-garis ini menyerupai corak harimau, sehingga nyamuk ini juga dikenal dengan sebutan nyamuk harimau Asia. Asal usulnya berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara.

Aedes albopictus berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air, terutama di ban bekas dan wadah lainnya. Mereka sering bertumpu di area teduh di semak-semak dekat tanah. Kebiasaan menggigitnya tidak hanya manusia, tetapi juga hewan peliharaan dan liar. Pengendalian Aedes albopictus terutama bergantung pada penghancuran tempat-tempat di mana mereka bertelur. 

Perbedaan Aedes Aegypti Dan Aedes Albopictus
Dapat disimpulkan bahwa keduanya, yakni Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah dua nyamuk kecil berwarna hitam yang memiliki garis-garis putih dan hitam di tubuh dan kaki mereka. Keduanya menularkan beberapa penyakit virus ke manusia. 

Meskipun mirip dalam penampilan, keduanya memiliki perbedaan struktural yang signifikan dalam garis-garis putih mereka di dada. Aedes aegypti memiliki sepasang garis-garis putih memanjang dan tanda berbentuk kecapi putih di dada, sementara Aedes albopictus memiliki sisik putih di dada yang membentuk garis longitudinal median. 

Selain itu, clypeus atau bagian depan kepala Aedes aegypti memiliki bercak bersisik putih, sedangkan Aedes albopictus tidak memiliki sisik putih pada clypeus.

Perbedaan lainnya adalah tempat tinggalnya. Aedes aegypti cenderung suka bersarang dan bertelur di tempat yang lembab, seperti bak mandi, talang air, atau vas bunga dalam rumah. Selain itu, nyamuk ini juga bisa bersembunyi di kolong tempat tidur atau ruangan lain yang minim cahaya. 

Sementara Aedes albopictus lebih suka berada di luar ruangan. Sesuai dengan namanya, nyamuk ini sering ditemukan di area kebun atau pinggir hutan karena dekat dengan tempat mencari makan. Ketika masih berada dalam masa stadium telur, larva, dan pupa dari Aedes albopictus hidup di air yang tidak terkena sinar matahari.

Terakhir, perbedaannya terletak pada kemampuan serta kebiasaan masing-masing. Aedes aegypti memiliki kebiasaan aktif di pagi hari dan sore menjelang malam dengan jam aktifnya antara pukul 08.00-12.00 siang dan 15.00-17.00 sore. Nyamuk ini juga memiliki kemampuan terbang setinggi 100 meter dan sejauh 400 meter.

Di sisi lain, Aedes albopictus memiliki jarak terbang yang lebih jauh, mencapai sejauh 400 hingga 600 meter dengan ketinggian terbang kurang dari 200 meter. Kebiasaan aktifnya juga cenderung di luar ruangan, sering ditemukan di area kebun atau pinggir hutan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar